Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga buah nol itu seakan-akan menggambarkan kekosongan yang harus diisi. Tiga buah nol itu juga seakan-akan menegaskan kehadiran sesuatu yang abstrak tapi istimewa. Orang Hindu menyebutnya sunya, orang Arab menyebutnya cifr—kedua bangsa inilah yang pertama-tama mengonsepsikan angka nol—dan filosof Alfred North Whitehead menyebutnya sebagai the most civilized of all the cardinals.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo