Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial

Berita Tempo Plus

Akbar di Simpang Dusta

12 Mei 2002 | 00.00 WIB

Akbar di Simpang Dusta
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BENANG jangan putus, tapi tepung jangan terserak. Sebagai dua politisi ulung, Akbar Tandjung dan Rahardi Ramelan tentu tahu benar arti peribahasa itu. Setidaknya, tindak-tanduk mereka seperti mengikuti peribahasa itu tatkala dugaan penyelewengan dana Rp 40 miliar dari Badan Urusan Logistik (Bulog) terungkap ke muka publik, sekitar Februari tahun 2000. Saat itu, kita tahu, keduanya seperti menjadi satu: seia sekata, segendang sepenarian. Keduanya sama-sama motor penggerak Partai Golkar. Akbar, bekas Menteri Sekretaris Negara, dan Rahardi Ramelan, bekas Kepala Bulog, berusaha keras agar benang jangan putus dan tepung jangan berserakan. Mereka seakan sepakat untuk menyelesaikan kasus itu dengan sangat hati-hati. Yang penting, sama-sama selamat.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus