Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TAK lama setelah sidang Consultative Group on Indonesia (CGI) ke-9 menjanjikan komitmen utang US$ 4,73 miliar pada Indonesia, seorang pengamat berkomentar, "Kalau saja korupsi bisa dibasmi, pemerintah tidak perlu susah payah mencari utang luar negeri." Siapa yang kena bidik dengan pernyataan itu? Seharusnya kita, bangsa Indonesia. Bukankah di situ tercakup sindiran bahwa utang luar negeri yang diniatkan sebagai penggerak pembangunan, dalam tiga dasawarsa, berubah menjadi sumber korupsi?
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo