Gus dur: jika semua ulama seperti gus dur

Di balik sukses lahirnya ICMI, ternyata, banyak suara yang pro dan kontra (TEMPO, 8 Desember 1990, Laporan Utama). Tapi ada juga yang menggambil jalan tengah. Dalam halaman 29-32, TEMPO menjanjikan pendapat dari berbagai tokoh (cendekiawan muslim) terkemuka. Satu di antaranya Abdurrahman Wahid, yang lebih akrab dengan panggilan Gus Dur. Dalam tulisan itu Gus Dur merupakan komentator terpanjang tetapi padat dan penuh arti. Saya pribadi sungguh salut atas semua pernyataan Gus Dur itu. Jika semua ulama dan tokoh agama terkemuka di Indonesia berpendirian seperti Gus Dur ini, toleransi agama yang menjadi cita-cita semua umat beragama akan terwujud segera. Seperti apa yang dikatakan Gus Dur, "Panennya berupa Indonesia yang memiliki integrasi nasional penuh. Tak ada masalah kebencian antaragama, tidak ada khatib yang mengafirkan orang lain." Dan ini kiranya menjadi PR bagi anggota ICMI. Di sini Gus Dur mengajak kita menghilangkan sekat-sekat agama dan sekat primordial sehingga apa yang disyaratkan oleh Mahbub Djunaidi akan bisa diterapkan, yaitu ICMI suatu organisasi yang bersifat kemasyarakatan bebas dan terbuka. Dan terakhir, sebuah catatan khusus untuk ICMI, intelektualitas itu tidak bisa diukur dengan lembaga. YUDI AGUS SAPTOYO Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta