Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Gus dur: benarkah islam keropos?

12 Januari 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat dan pandangan Bapak Abdurrahman Wahid tentang permasalahan yang berkaitan dengan Islam dan umatnya selalu "enak dibaca dan perlu". Dari ucapan "Assalamualaikum", " penggembosan", halal dan haramnya bunga bank, kasus Monitor dan kebebasan pers, sampai pembentukan ICMI, beliau selalu mengundang kontroversi sehingga menjadi bahan makanan yang empuk bagi pers dan hangat dipolemikkan meskipun beliau tetap teguh dan bergeming dengan pandangannya itu. Rupanya, untuk menggenapkan sikap kontroversialnya sekaligus sebagai penutup lembaran 1990, beliau berkata, "Wajah Islam (di Indonesia pada 1990) adalah wajah Islam yang anti kebebasan pers. Wajah yang masih menghakimi orang secara sepihak, tanpa mendengar alasannya." Kemudian pada bagian berikutnya beliau berkata, "... dengan adanya kasus Monitor itu, terbukti bahwa fundamennya (umat Islam) masih keropos" (TEMPO, 29 Desember 1990). Terus terang, bagi saya yang baru dan sedang belajar nilai-nilai keislaman secara benar dan dewasa dengan tetap berwajah Pancasila, bingung menyimak semua pendapat dan persepsi yang digelar Pak Kiai tersebut. Kata "orang pintar", pandangan beliau itu bersifat kontroversial, selalu menentang arus, ingin tampil berbeda, eksentrik, dan entah apa lagi. Betulkah semua tuduhan itu, Pak Kiai? Dalam kebingungan saya berpikir, apakah betul wajah umat Islam, termasuk wajah saya, adalah wajah anti kebebasan pers. Kebebasan pers yang bagaimana? Gaya Amerika atau Gaya Eropa Barat? Padahal menurut Pak Harmoko, "Kebebasan pers kita adalah kebebasan pers yang bertanggung jawab. Kebebasan pers yang beretiket dan berbudaya Indonesia." Masih dalam kebingungan, saya bertanya betulkah umat Islam Indonesia fundamennya masih keropos. Boleh jadi, Pak Kiai. Soalnya, menurut selentingan dari warga NU -- meski mereka bukan aktivis -- di lingkungan NU sendiri masih banyak yang perlu dibenahi alias masih banyak yang keropos. Misalnya soal kepengurusan dan kepemimpinannya banyak yang pro dan kontra, termasuk terhadap pendapat dan pandangannya. MANG EMSU FISIP-Unpad Bandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus