Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Tiga bulan Presiden Prabowo Subianto menjabat, arah kebijakan ekonominya tak kunjung jelas.
Program dan proyek ekonomi populisnya bersifat retoris dan cenderung tidak berbasis data.
Maju-mundurnya berbagai program ekonomi mengindikasikan minimnya peran teknokrat dalam Kabinet Merah Putih.
PRESIDEN Prabowo Subianto tak kunjung menunjukkan arah strategi ekonominya. Selama lebih dari tiga bulan menjabat, dia melansir sejumlah kebijakan, antara lain penghapusan tagihan utang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); penundaan kenaikan pajak pertambahan nilai menjadi 12 persen; penaikan upah minimum provinsi 6,45 persen; serta permintaan kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah agar mengirit belanja demi membiayai proyek prioritas seperti makan bergizi gratis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Kabut Tebal Kebijakan Ekonomi