Saya prihatin setelah membaca "Kemalasan Para Abdi" (TEMPO, 28 September 1991, Nasional). Di situ, ditulis bahwa 78% dari pegawai negeri ternyata malas bekerja. Sang peneliti mengatakan bahwa pegawai negeri kebanyakan ngobrol, main catur, gaple, membaca koran, mengisi teka-teki silang dan SDSB. Pada kenyataannya, permainan gaple diikuti dengan taruhan uang. Bahkan, ada pegawai negeri yang rela pulang terlambat hanya untuk berjudi. Kalau ditanyai istri atau anaknya, ia berdalih ada lembur atau disuruh atasannya. Keadaan seperti ini diperburuk lagi dengan birokrasi dan tidak adanya pendelegasian wewenang di kalangan abdi negara. Atasan merasa superior, enggan membagi tugas kepada bawahannya. Tampaknya, sudah waktunya para atasan diberi pengetahuan tambahan mengenai manajemen supaya mengetahui planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Saya mendukung hal itu. WIDYO HAPSORO Kompleks Departemen Pertanian Jalan Salemba Raya 16 Jakarta 10430
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini