Kritik untuk barat: antara tabu dan perlu

Sudah banyak orang mengkritik film-film impor dari Amerika Serikat karena budayanya tidak sesuai dengan budaya kita. Menurut saya, yang paling penting menilai sebuah film atau acara apa pun, itu dilakukan dari berbagai segi. Kita bebas mengkritik film-film impor dari Amerika Serikat yang banyak menampilkan adegan seks, kekerasan, kejahatan, dan lain-lain. Kita juga bebas mengkritik para pasukan AS yang ganas mengebom negara kecil, walau kedua-duanya salah. Tetapi kita juga harus mengakui jasa para ilmuwan AS kepada seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan-penemuan spektakuler dari ilmuwan AS yang sampai saat ini menerima Hadiah Nobel terbanyak dari berbagai disiplin ilmu yang berguna bagi jutaan umat manusia. Begitu pula dengan adanya ilmuwan-ilmuwan AS menjadi pemain film, misalnya MacGyver, Beyond 2000, Future Watch yang diputar di RCTI. Bahkan Jepang banyak belajar iptek terutama dari Amerika Serikat . Selain mempelajari iptek dari Barat, menurut saya perlu juga mempelajari pembinaan olahraga dari negara Blok Timur. Lihatlah atlet-atlet Uni Soviet yang berlatih secara militer seperti dalam penjara selama beberapa tahun. Maka, tak heran bila para atlet Uni Soviet meraih juara umum Olimpiade 1988 tanpa banyak sesumbar. AGUNG RACHMAT Pelajar Kelas III SMAN 8 Jakarta