Tulisan "Sikap Hidup: Jangan Berkiblat Ke Barat" (TEMPO, 6 April 1991, Komentar) yang ditulis Muhammad Ali sungguh mendirikan bulu roma saya. Itu bukan karena saya berhadapan dengan "taring berlumuran darah dari mulut bandit Barat yang menganga dan siap menerkam", atau terhadap segala keberengsekan yang dituduhkan Muhammad Ali kepada dunia Barat, tapi disebabkan oleh sikap generalisasinya. Saya khawati, jangan-jangan film Barat yang ditonton Muhammad Ali hanyalah film-film yang brengsek. Tentu saja film seperti itu, juga film-film nasional kita, tidak sepenuhnya mencerminkan apa yang sesungguhnya ada di masyarakat Barat. Saya menulis ini bukan karena saya telah menjadi "salah asuhan" lantaran saya sekarang ini dididik di Barat. Saya terus terang tidak menemukan hal-hal seseram yang dituduhkan Muhammad Ali dalam pergaulan saya sehari-hari. Memang, norma-norma kehidupan Barat berbeda dengan di negeri kita ini. Tetapi mengapa kita tidak memilih atau menghargai perbedaan pandangan daripada menuduh? Kalau kita selalu memakai ukuran norma-norma kita untuk melihat budaya lain, maka dapat dipastikan yang akan timbul hanyalah sikap egoistis, yang mengaku diri sendiri yang terbaik. Dalam era globalisasi sekarang ini, sikap seperti itu akan merugikan kita sendiri. Tentu tidak semua yang berasal dari Barat adalah baik. Masalahnya, kini, bagaimana kita harus memilih. Contoh sederhananya adalah memilih film-film Barat yang ditayangkan di tanah air. Siapa yang menyuruh kita memilih film-film Barat yang penuh adegan kekerasan dan seks? Padahal, banyak film Barat lain yang melantunkan nilai-nilai luhur. Atau barangkali, di bawah sadar, sebetulnya kita ini juga seperti mereka? Bagaimanapun, untuk menyongsong masa depan yang cenderung mengarah ke globalisasi, kita tidak perlu harus berlari seperti kerbau. Kita tetap perlu sesekali menoleh ke Barat, sehingga dengan demikian kita mengenal sampai di mana Barat telah berlari sebelum kita terlalu jauh ketinggalan, megap-megap dalam kebesaran ego kita. Lebih-lebih dalam bidang keilmuan -- tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap lembaga keilmuan yang ada di tanah air -- - masih dipelopori oleh Barat. Namun, dengan sesekali menoleh ke Barat bukan berarti kita harus meninggalkan nilai-nilai luhur yang kita punyai. Menghargai pandangan orang lain, toh, bukan berarti kita harus menirunya, kalau itu kita anggap tidak sesuai dengan budaya kita. I WAYAN MUDITA 21, 111 Lakeshore Rd Laird Hall Box 55 Macdonald Campus of Mc Gill University Ste. -- Anne-de-Bellevue, PQ Canada H9X 1CO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini