MENJAWAB komentar dokter M.K. Tadjudin, TEMPO No. 48 Thn. VIII.
Saya mempelajari Teori Kyungrak (baca: Kyungnak) dan teori Sanal
(baca: San-an) hasil penelitian Prof. Dr. Kim Bong Han dan
kelompok kerjanya dalam sumber-sumber: 1. Prof. Dr. Kim Bong
Han, On the Kyungrak System, Academy of Sciences, PDR Korea,
Pyongyang, 1963 2. Idem, Kyungrak System and the Sanal Theory,
idem idem, 1965 3. Idem, The Sanal as Basis for Cell-Formation,
idem, idem, 1966.
Jadi hanya 3 jilid yang sempat saya baca dari rencana penerbitan
yang sepuluh jilid. Tahun 1967 Prof. Kim meninggal dunia, hingga
selanjutnya penelitian dilakukan tanpa pimpinannya.
Kalau delegasi Prof. Dr. Mahar Mardjono, Prof. dr Biran dan dr
P.M. Alibazah mengunjungi Pyongyang awal 1960-an -- seperti
diterangkan dalam komentar dr M.K. Tadjudin-tentu buku-buku
tersebut belum lagi diterbitkan. Setidaknya dalam
percobaan-percobaannya yang kemudian Kim Bong Han menggunakan
mikroskop-elektron yang memperbesar 400.000 kali. Ada
kekurangjelasan mengenai metodik yang dipergunakan, seperti ada
faktor X yang sengaja disembunyikan.
Oleh seorang dokter yang pernah belajar di Pyongyang
diterangkan, seakan-akan kellompok kerja Kim Bong Han takut
inisiatif penelitian selanjutnya diambilalih tiga negara besar:
Tiongkok, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Seakan-akan ada
keinginan negara kecil RDR Korea memonopoli penelitian itu.
Ketika untuk membalas komentar dr M.K. Tadjudin saya sengaja
meminta bahan-bahan baru yang ada di Kedutaan Besar RDR Korea
atau kesediaan untuk memintakan bahan-bahan tersebut dari
Pyongyang, diplomat yang menerima saya sama sekali tak
memperlihatkan keinginan membantu. Kalau kesan itu benar sangat
disesalkan.
Saya sependapat dengan dr M.K. Tadjudin, bahwa setiap percobaan
ilmiah baru dapat diyakini kebenarannya kalau dapat diulang.
Tapi ada syarat-syarat lain yang harus dipenuhi untuk dapat
diulang dengan hasil sama, yakni: kesamaan metodik dan implemen
yang dipergunakan, misalnya jenis mikroskop, chromati dan alat
potret yang dipergunakan. Apakah percobaan-percobaan di FKUI itu
memenuhi kwalifikasi yang sama dengan yang dipakai Kim Bong Han
dan kawan-kawan? Memang mengenai hal itu kita memerlukan
penjelasan Prof. Dr. Mahar Mardjono dan dr P.M. Alibazah
sebelum menarik suatu kesimpulan. Sekiranya kondisi-kondisi
dalam percobaan-percobaan FKUI sama dengan percobaan-percobaan
kelompok kerja Kim Bong Han, dan metodiknya juga telah tepat,
maka sikap kita paling tidak harus meragukan kembali teori Kim
Bong Han. Saya tidak apriori atau bersikeras membelanya.
Tapi seperti keadaannya sekarang saya memerlukan penjelasan
lebih jauh.
S.I. POERADISASTRA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini