Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Masih Kim Bong Han

Penelitian Kim Bong Han (Korea) tentang teori kyungrak dan teori sanal dilanjuntukan tanpa pimpinannya. Penelitian selanjutnya takut diambil alih 3 negara besar. (kom)

17 Maret 1979 | 00.00 WIB

Masih Kim Bong Han
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MENJAWAB komentar dokter M.K. Tadjudin, TEMPO No. 48 Thn. VIII. Saya mempelajari Teori Kyungrak (baca: Kyungnak) dan teori Sanal (baca: San-an) hasil penelitian Prof. Dr. Kim Bong Han dan kelompok kerjanya dalam sumber-sumber: 1. Prof. Dr. Kim Bong Han, On the Kyungrak System, Academy of Sciences, PDR Korea, Pyongyang, 1963 2. Idem, Kyungrak System and the Sanal Theory, idem idem, 1965 3. Idem, The Sanal as Basis for Cell-Formation, idem, idem, 1966. Jadi hanya 3 jilid yang sempat saya baca dari rencana penerbitan yang sepuluh jilid. Tahun 1967 Prof. Kim meninggal dunia, hingga selanjutnya penelitian dilakukan tanpa pimpinannya. Kalau delegasi Prof. Dr. Mahar Mardjono, Prof. dr Biran dan dr P.M. Alibazah mengunjungi Pyongyang awal 1960-an -- seperti diterangkan dalam komentar dr M.K. Tadjudin-tentu buku-buku tersebut belum lagi diterbitkan. Setidaknya dalam percobaan-percobaannya yang kemudian Kim Bong Han menggunakan mikroskop-elektron yang memperbesar 400.000 kali. Ada kekurangjelasan mengenai metodik yang dipergunakan, seperti ada faktor X yang sengaja disembunyikan. Oleh seorang dokter yang pernah belajar di Pyongyang diterangkan, seakan-akan kellompok kerja Kim Bong Han takut inisiatif penelitian selanjutnya diambilalih tiga negara besar: Tiongkok, Uni Soviet dan Amerika Serikat. Seakan-akan ada keinginan negara kecil RDR Korea memonopoli penelitian itu. Ketika untuk membalas komentar dr M.K. Tadjudin saya sengaja meminta bahan-bahan baru yang ada di Kedutaan Besar RDR Korea atau kesediaan untuk memintakan bahan-bahan tersebut dari Pyongyang, diplomat yang menerima saya sama sekali tak memperlihatkan keinginan membantu. Kalau kesan itu benar sangat disesalkan. Saya sependapat dengan dr M.K. Tadjudin, bahwa setiap percobaan ilmiah baru dapat diyakini kebenarannya kalau dapat diulang. Tapi ada syarat-syarat lain yang harus dipenuhi untuk dapat diulang dengan hasil sama, yakni: kesamaan metodik dan implemen yang dipergunakan, misalnya jenis mikroskop, chromati dan alat potret yang dipergunakan. Apakah percobaan-percobaan di FKUI itu memenuhi kwalifikasi yang sama dengan yang dipakai Kim Bong Han dan kawan-kawan? Memang mengenai hal itu kita memerlukan penjelasan Prof. Dr. Mahar Mardjono dan dr P.M. Alibazah sebelum menarik suatu kesimpulan. Sekiranya kondisi-kondisi dalam percobaan-percobaan FKUI sama dengan percobaan-percobaan kelompok kerja Kim Bong Han, dan metodiknya juga telah tepat, maka sikap kita paling tidak harus meragukan kembali teori Kim Bong Han. Saya tidak apriori atau bersikeras membelanya. Tapi seperti keadaannya sekarang saya memerlukan penjelasan lebih jauh. S.I. POERADISASTRA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus