Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Editorial

Mencari Kekuatan dalam Gotong-Royong

Megawati Sukarnoputri mengikutsertakan para profesional di jajaran tim ekonomi Kabinet Gotong-Royong. Ini sebuah tim yang menjanjikan, apalagi jika dari "lini tengah", Matori dan Hari Sabarno bisa bermain cantik.

12 Agustus 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilmu apa yang dimiliki Megawati Sukarnoputri sehingga kabinet yang disusunnya mendapat tepuk tangan gegap-gempita? Aplaus itu bahkan datang dari orang-orang yang dulu pernah meragukannya. Boleh jadi mereka lupa bahwa antara sebuah dream team dan prestasi yang bisa dicapai, terbentang jarak waktu yang panjang dan masa latihan yang melelahkan. Selain itu, fasilitas canggih juga harus disediakan. Sebagai tim, Kabinet Gotong-Royong jelas tidak memiliki fasilitas canggih. Selain itu, masa kerjanya terbatas?tiga tahun saja?kesempatan uji kebolehan nyaris tak ada, "pelatih" andal pun sulit dicari. Bertolak dari fakta obyektif seperti itu, akan lebih arif kalau kegembiraan yang meluap ditekan dulu sebisanya. Sekadar berjaga-jaga, peluang Kabinet Gotong-Royong untuk sukses perlu dicermati jauh-jauh hari. Optimisme perlu, tapi untuk saat ini kewaspadaan jauh lebih perlu. Atas nama kewaspadaan, maka sebaiknya dicermati faktor kekuatan yang ada pada Kabinet Gotong-Royong. Menempatkan para profesional pada posisi strategis di jajaran ekonomi keuangan harus dipercaya sebagai kekuatan. Sambutan pasar sesungguhnya tertuju kepada Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dan Boediono. Mereka ahli di bidangnya (makroekonomi), berpengalaman, memiliki kemampuan manajerial, dan integritasnya tinggi. Singkat kata, Dorodjatun dan Boediono adalah dua tokoh kunci yang dalam penilaian pasar cukup mampu menangani program normalisasi ekonomi. Kekuatan lain ada pada Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda, seorang diplomat karir yang ditunggu-tunggu kepemimpinannya oleh keluarga besar Deplu di Pejambon. Departemen yang seharusnya dapat berperan banyak untuk ikut mengatasi konflik bersenjata dan mengupayakan berbagai terobosan itu, selama dua tahun terakhir ini, seakan tidak memiliki roh dan daya juang. Kini, dengan program politik bebas aktif, tiba saatnya Deplu kembali unjuk gigi. Laksamana Sukardi, yang balik ke posnya di kantor Menteri Pembinaan BUMN, sudah cukup mengenal medan, begitu pula Yusril Ihza Mahendra. Keduanya telah memiliki program jangka pendek dan menengah, tinggal mengoordinasikan dengan lembaga terkait. Andaikata Laksamana dapat membangun hubungan kerja yang harmonis dengan Menko Ekuin, dan Yusril Ihza dapat menyinergikan kinerja para hakim dengan kinerja instansi penegak hukum lainnya, kedua menteri ini juga bisa dicatat sebagai faktor kekuatan bagi Kabinet Gotong-Royong. Dengan tiga program (dari enam program), yakni normalisasi ekonomi, penegakan hukum, dan politik luar negeri, yang diperkirakan dapat direalisasikan oleh para profesional dan politisi yang berdedikasi, di atas kertas, dream team Mega berpeluang untuk menang. Yang dikhawatirkan, peluang itu bisa ditorpedo oleh pelaksanaan program I (mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa) dan otonomi daerah. Tapi, apabila Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil dan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno dapat mengembangkan "permainan yang cantik", kekhawatiran itu tidaklah beralasan. Khusus mengenai otonomi daerah, prosesnya kini sudah mencapai tahap di mana tidak ada lagi jalan kembali. Jadi, sangatlah bijaksana jika pusat menyikapi tuntutan daerah dengan kepekaan yang tinggi, tanpa embel-embel arogansi dan kekerasan. Dari apa yang bisa dicermati sampai hari ini, Presiden Megawati tampaknya menghendaki tempo kerja yang tinggi, dedikasi yang tinggi, dan integritas yang terpuji. Tiga prasyarat ini memang pas untuk sebuah dream team yang kini siap-siap berjuang, menyelamatkan Indonesia dari belitan krisis. Semoga berhasil. Amin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus