Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kata proyek sering dipahami dengan pesanan pekerjaan terkait dengan pembangunan fisik, seperti jembatan, gedung, dan pelabuhan.
Arti dari kata tersebut diserap secara utuh dari kata asal project seperti dalam kamus Cambridge.
Makna kedua kata proyek tidak dimasukkan ke Kamus Besar Bahasa Indonesia.
AHMAD Tohari menulis novel berjudul Orang-orang Proyek. Karya ini dipuji oleh kritikus sebagai hasil proses kreatif yang lahir dari penghayatan mendalam sang sastrawan terhadap tema dan konflik. Tokoh utama, Kabul, adalah mantan aktivis yang mengalami guncangan kejiwaan sebagai insinyur yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan di sebuah desa. Apakah idealismenya runtuh antara memilih mutu atau untung?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentu tulisan pendek ini tidak akan menyinggung nonfiksi di atas, tapi menjadikan kata proyek sebagai pokok persoalan. Dengan menyebut pembuatan jembatan sebagai proyek, kata ini menggambarkan makna dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya) dan dengan saat penyelesaian yang tegas. Jelas, kata ini terutama terkait dengan pengerjaan fisik dengan biaya dan waktu tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menariknya, arti kata tersebut diserap secara utuh dari kata asal project seperti dalam kamus Cambridge, yakni a piece of planned work or an activity that is finish over a periode of time and intended to achieve a particular purpose. Namun contoh yang disertakan dalam kamus Inggris ini tidak hanya terkait dengan obyek fisik infrastruktur, tapi juga kerja ilmiah, sehingga kita bisa menemukan kata majemuk a scientific research project.
Memang, dalam penggunaan sehari-hari, lema ini sering dipahami dengan pesanan pekerjaan terkait dengan pembangunan fisik, seperti jembatan, gedung, dan pelabuhan. Selain itu, kata tersebut digunakan untuk membedakan antara proyek besar dan kecil, misalnya seseorang mendapat pesanan untuk membuat kue dalam jumlah terbatas. Ia menyebutnya sebagai proyek kecil-kecilan. Sebaliknya, kata megaproyek, meskipun dengan susunan bukan DM, sering digunakan untuk menggambarkan pembangunan bangunan raksasa atau pencakar langit.
Sayangnya, makna kedua dari kata ini tidak dimasukkan sebagai entri KBBI, yaitu a study of a particular subject done over a periode of time, especially by students. Dari pengertian ini, kita bisa mengatakan bahwa he’s doing a class project on pollution. Mungkin, karena kata ini tidak diserap, kami dulu tidak pernah mendapat tugas untuk mengerjakan sebuah proyek. Pada masa itu, kami mendapat pekerjaan rumah atau PR apabila menyelesaikan soal matematika atau mata pelajaran lain di rumah.
Kini anak-anak mendapat tugas “project”. Mereka mendapat lembaran kerja (worksheet) yang harus diisi untuk menyelesaikan kegiatan tertentu dalam waktu yang telah ditentukan serta tujuan khusus. Misalnya anak saya memperoleh proyek menanam batang pohon singkong. Ia harus mengisi kolom tanggal penanaman dan perkembangan hingga nanti tanaman itu berbuah dan dijadikan hidangan keluarga. Berbeda dengan pekerjaan rumah yang berjangka pendek, tugas ini berjangka panjang dan melibatkan kerja sama dengan orang tua di rumah.
Menariknya, banyak orang menghindari kata proyek, tapi menggunakan project, terkait dengan sebuah kegiatan tertentu, seperti kursus menulis dari sebuah lembaga swadaya masyarakat. Di sini, panitia memberi kesempatan kepada mentor untuk membantu peserta menjadi pegiat sosial yang berkemampuan menghasilkan karangan kritis yang baik. Tampaknya proyek tak digunakan karena konotasinya pada bangunan fisik dan tidak jarang arti peyoratifnya. Namun apa mungkin orang tua generasi lama bertanya kepada anaknya: apakah kamu mendapat proyek dari sekolah?
Kami pun menggunakan kata project untuk pekerjaan rumah anak dan belum memakai kata serapannya, karena proyek telah mendapat makna yang hampir disepakati oleh orang ramai sebatas yang telah diterima. Menariknya, kata lain yang telah dilekatkan pada kata proyek, seperti mangkrak, sebatas proyek besar, misalnya bangunan mega dan pelabuhan, tapi tidak untuk proyek kecil. Apalagi lema mangkrak telah mendapat arti lain, peyoratif, yang bersifat politik. Lalu bagaimana bila flier sebuah kementerian menulis company project based? Betapa buruk bahasa Inggris mereka, tapi dengan percaya diri menulis sebuah pengumuman dengan bahasa campur aduk. Namanya juga proyek!
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo