Pemilu adalah sarana demokrasi, tempat rakyat dapat menentukan pilihannya secara bebas dan rahasia. Penyelenggaraannya yang didahului kampanye dimaksudkan untuk mendidik dan menumbuhkan kesadaran rakyat berpolitik. Dari pengamatan saya seputar kegiatan kampanye ketiga OPP di DKI Jakarta, rumusan di atas agaknya lebih merupakan "utopia". Apakah kampanye yang ingarbingar dengan massa yang berkerumun, si kampanyewan berpidato berapiapi, dan massa berteriakteriak akan dapat mendidik dan menumbuhkan kesadaran politik pada rakyat? Saya kira yang tergugah adalah perasaan sesaat: terbawa oleh suasana yang memang mudah membangkitkan emosi, bukan nalar. Sedangkan yang artinya pendidikan sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan pengembangan nalar -- diajarkan dalam suasana yang tentu saja tidak ingarbingar. Saya melihat kampanye sekarang lebih sebagai "pesta rakyat" untuk menyambut hari "D" pemilu. Di situ rakyat, khususnya pemuda dan remaja di perkotaan, dapat menikmati "kebebasan" dan berhura-hura. Itu mungkin mirip dengan karnaval "MardiGrass" di New Orleans atau Brasil. Bedanya, kalau di dua tempat itu para turis berdatangan untuk ikut dan menyaksikan festival itu, di sini turis malah menyingkir. Yang saya sayangkan lagi adalah istilah "kontestan" pemilu jarang digunakan. Justru yang digunakan istilah Organisasi Peserta Pemilu (OPP). Padahal istilah kontestan lebih mengandung pengertian bersaing dengan tidak saling menyerang dan melawan. Bertanding sebatas menunjukkan kelebihan atau keunggulan masing-masing. Jadi, apakah maksud kampanye Pemilu untuk bertanding dengan cara saling menyerang dan mencari kejelekan atau kekurangan pesaingnya? Mengapa tidak dengan menunjukkan keunggulan dan kepiawaian masingmasing kepada rakyat sebagai jurinya? Kalau saya pimpinan OPP, saya akan memasang iklan untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan media massa (khususnya media cetak) yang telah memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Kenyataannya, media massa -- walau dengan gaya dan visinya masingmasing -- telah berjasa menyalurkan informasi yang menggugah nalar untuk menilai programprogram pembangunan yang dikampanyekan OPP. Salut kepada media massa cetak atas peranannya sebagai "penyalur berita dan pembahas materi kampanye", yang rasanya lebih efektif dalam menumbuhkan kesadaran politik rakyat. AMIR KARAMOY Bintaro, Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini