Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Berita Tempo Plus

Penghargaan Sastra dalam Kepayahan Hidup Sastrawan

Damhuri Muhammad

Damhuri Muhammad

Managing Editor Porch Literary Magazine dan mantan Ketua Komite Penjurian Kusala Sastra Khatulistiwa

Bagaimana akan terbentuk sebuah iklim kekaryaan dari kepayahan-kepayahan hidup yang berkesinambungan? 

8 Februari 2025 | 12.00 WIB

Ilustrasi karya sastra. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi karya sastra. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Royalti buku untuk penulis hanya 10 persen sementara rabat toko buku 55-65 persen.

  • Karya-karya para penyair Indonesia mutakhir tertimbun jauh di kedalaman tumpukan novel-novel impor yang laris.

  • Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk meringankan beban kepayahan hidup penulis.

DALAM sebuah obrolan ringan dengan sahabat saya, Richard Oh (1959-2022), inisiator sekaligus pendiri lembaga Khatulistiwa Literary Award (KLA)—kini berubah nama menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK)—saya iseng bertanya perihal apa sebenarnya tujuan pokok dari penyelenggaraan anugerah sastra dengan nominal hadiah Rp 100 juta itu?

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus