Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dunia perbankan Indonesia rupanya tidak mau belajar dari krisis finansial 1997. Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan kredit seret alias non-performing loan (NPL) yang tinggi selama tahun lalu. Pada Maret 2005, angka kredit seret masih 5,6 persen, tapi enam b-ulan berikutnya sudah 8,5 persen. Perbankan Indonesia kembali menghadapi momok yang sama seperti sembilan tahun s-ilam.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo