Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Pernyataan menteri sarwono: sambutlah dengan erat

31 Agustus 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam seminar yang bertema "Peranan BUMN dalam Era Tahun 2000-an", Menteri Sarwono Kusumaatmadja mengatakan, "Pemerintah tak menutup kemungkinan bagi manajer swasta (termasuk swasta nonpri) untuk duduk sebagai manajer di BUMN." (TEMPO, 17 Agustus 1991, Ekonomi & Bisnis). Pernyataan ini mencerminkan sikap realistis dan pragmatis Pemerintah dalam mengoptimasikan segala potensi yang ada untuk memacu pembangunan bangsa dan negara. Ini memang pantas diberi acungan karena, sebagai bangsa dan negara yang besar, kita tak perlu terjebak debat kusir dalam mempersoalkan apakah si Ali atau si Baba yang pantas diberi kepercayaan dan jabatan dalam membangun bangsa. Kriteria layak-tidaknya seseorang diberi kepercayaan hendaknya didasarkan pada penilaian kompetensi dan loyalitas yang bersangkutan kepada bangsa bukan dari unsur insubstansial lainnya. Seperti yang dikemukakan Presiden Soeharto dalam pidato kenegaraan di depan sidang DPR, 16 Agustus 1991, "Adalah keliru jika dalam tubuh kita sebagai bangsa masih ada sikap membeda-bedakan diri karena alasan sempit seperti asal-usul keturunan kesukuan, status sosial, dan agama. Undang-undang dasar kita menjamin persamaan kedudukan warga negara kita dalam hukum dan pemerintahan. Tiap-tiap warga negara itu berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi manusia. Undang-undang dasar kita menegaskan bahwa yang menjadi warga negara itu adalah bangsa Indonesia asli dan orang-orang lain yang disahkan berdasarkan undang-undang sebagai warga negara." Nah, bagi para manajer swasta -- khususnya nonpri -- yang memenuhi kriteria, sambutlah dengan erat uluran tangan Menteri Sarwono itu. Yakni dengan ikut terjun menakodai BUMN-BUMN, yang membutuhkan pilot-pilot andal. Partisipasi langsung ini akan menunjukkan dedikasi dan loyalitas kita kepada negara dan bangsa. Sekaligus, sebagai upaya menghapus citra negatif yang masih melekat, bahwa golongan nonpri hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan kepentingan bangsa dan negara. IR. TOMMY H.L. KHO Ketua Bakom-PKB D.I. Aceh Aceh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus