Sungguh menarik pernyataan Liem Bian Koen, yang mengatakan, "Adalah wajar bila pengusaha pribumi menuntut hak lebih banyak dari nonpri" (TEMPO, 20 Juli 1991, Laporan Utama). Ucapan ini sangat penting. Sebab, hal itu berarti bahwa pengusaha nonpri rela bila kaum pribumi diberi hak lebih banyak dari mereka. Memang, selama ini masalah pri dan nonpri selalu berkisar pada dakwaan bahwa nonpri memperoleh hak dan kemudahan yang lebih dari si pribumi, yang umumnya lebih lemah dan miskin dari nonpri. Karena itu, ucapan Liem Bian Koen tersebut dinilai sebagai jawaban terhadap tuduhan di atas. Di negara berkembang mana pun, pemerintahnya selalu menerapkan kebijaksanaan yang bersifat melindungi dan lebih menguntungkan kaum pribumi. Sebab, sebagian besar mereka itu berada pada taraf hidup yang lebih rendah dari si nonpri, terutama yang hidup di desa. Kebijaksanaan ini jangan dianggap bersifat rasialis, karena yang dibantu oleh peraturan itu kebetulan orang-orang miskin pribumi. Di negara maju seperti Kanada, Inggris, atau Amerika Serikat, memang tidak ada kebijaksanaan yang bersifat rasialis. Karena kaum pribuminya di negara-negara maju itu lebih tinggi taraf hidupnya dari kaum nonpri. Di Inggris, misalnya. Pengusaha nonpri yang kebanyakan orang India itu hanya membuka warung-warung kecil yang disebut news agent. Itu tidak menjadi ancaman bagi kehidupan lokal orang-orang Inggris. H. SOEHARJONO 11 Dean Street London W IV 5 AH Inggris
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini