Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Editorial

Berita Tempo Plus

Mengapa REDD+ Gagal Melindungi Hutan dan Mereduksi Emisi Karbon

Program REDD+ berhasil mendatangkan cuan tapi gagal melindungi hutan. Jutaan hektare hutan menjadi area konsesi korporasi ekstraktif.

3 Maret 2024 | 00.00 WIB

Pura-pura Reduksi Emisi
Perbesar
Pura-pura Reduksi Emisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Melalui program REDD+, Indonesia memperoleh dana hibah sekitar US$ 439 juta.

  • Setelah program reduksi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan itu berakhir, tak ada jaminan hutannya tetap terjaga.

  • Seluas Jawa Barat, wilayah kerja REDD+ di Kalimantan Timur yang telah beralih menjadi area konsesi tambang, kebun sawit, dan industri kehutanan.

PROGRAM mereduksi emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) di Indonesia seperti manis di bibir tapi pahit di kerongkongan. Bermodal hutan yang diklaim terluas di dunia, pemerintah Indonesia menuntut negara Barat menggelontorkan dana hibah untuk aksi mitigasi krisis iklim. Namun, begitu mengantongi dana, Indonesia menelantarkan hutan yang menjadi wilayah kerja REDD+, bak penggarap ladang yang berpindah-pindah. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Pura-pura Reduksi Emisi " 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus