Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat
Religiositas Kita

Berita Tempo Plus

Ramadan dalam Paradoks Indonesia

Relasi negara dan agama di Indonesia masih berkutat pada urusan formal. Nilai agama tak muncul dalam penyelenggaraan negara.

19 Maret 2025 | 06.00 WIB

Ilustrasi: TEMPO/J. Prasongko
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi: TEMPO/J. Prasongko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Dalam relasi formal, negara memastikan jaminan setiap warga negara menjalankan agama dan keyakinannya secara bebas.

  • Nilai agama yang luhur tak hadir di ruang publik penyelenggara negara.

  • Nilai ketuhanan seharusnya menjadi spirit dalam pengelolaan penyelenggaraan negara.

BULAN suci Ramadan menjadi momentum tepat dalam merefleksikan perjalanan kebangsaan dan kenegaraan. Hal ini tidak terlepas dari penempatan frasa agama, Tuhan, termasuk frasa sejenis lain, ke dalam konstitusi kita. Secara fondasional, bahkan ketuhanan menjadi pilar penting dalam bernegara sebagaimana tertuang pada sila pertama Pancasila.  

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ferdian Andi

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik dan Hukum (Puskapkum), Pengajar HTN/HAN di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus