Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Industri pesawat terbang di Indonesia pernah berada pada situasi yang berlimpah harapan dan dukungan. Setelah rezim Orde Lama mencita-citakannya, setidaknya bisa dibaca melalui pidato Bung Karno yang berjudul “Meng-Garudalah Bangsaku” di tahun 1950, rezim Orde Baru mewujudkan melalui kebijakan konkret yang melibatkan negara.
Buku ini merupakan hasil riset dari studi ekonomi politik terkait dengan kebijakan pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang nasional pada periode pasca Orde Baru. Studi mengenai kebijakan ekonomi politik pemerintah Indonesia terhadap industri pesawat terbang di era pasca Orde Baru menjadi sangat penting, terutama untuk mengklarifikasi beberapa parameter ekonomi politik dengan mencermati kebijakan tersebut sebagai kebijakan rezim yang berkuasa saat itu.
Setelah Orde Baru mengakhiri “mimpi” industri pesawat terbang sebagai akibat dari implementasi penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara IMF dan pemerintah Indonesia dalam upaya penanggulangan krisis moneter 1997, rezim berikutnya menunjukkan indikator yang juga “tidak baik-baik” saja terhadap kebijakan industri pesawat terbang di Indonesia.
Sebagai sebuah pembahasan, buku ini berusaha menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh dalam kebijakan pengembangan industri pesawat terbang nasional. Fokus pembahasan adalah faktor tarik menarik kepentingan elit teknokrat dan teknolog terhadap kebijakan pengembangan industri pesawat terbang.
Dalam menganalisis faktor ini, penulis merujuk pada teori otonomi elit William Liddle, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan argumentatif: mengapa dan bagaimana implikasi pelaksanaan LoI Indonesia-IMF dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk menghentikan bantuan keuangan ke IPTN? Apakah kontestasi orientasi pemikiran nasionalis dan orientasi pemikiran liberalis memiliki pengaruh signifikan dalam merumuskan kebijakan pembangunan industri pesawat terbang nasional pada awal periode pasca Orde Baru? Dan, apa dan bagaimana kepentingan ekonomi-politik elit pasca Orde Baru berpengaruh terhadap kebijakan pengembangan industri pesawat terbang?
Elit dan Industri Pesawat Terbang
Terdapat proposisi penting yang diajukan dalam analisis buku ini. Bahwa, di antara faktor penyebab mengapa pengembangan industri pesawat terbang pada periode pasca Orde Baru cenderung tidak berkembang (jalan di tempat) adalah semakin kompleksnya jumlah aktor (elit) yang terlibat dan kepentingan yang menyertainya.
Di sisi yang lain, dominasi peran negara dalam pengambilan keputusan yang pada masa Orde Baru diperankan oleh Soeharto, (ternyata) sudah tidak dapat dipertahankan lagi pada periode pasca Orde Baru. Dan ini, merupakan konsekuensi logis dari hadirnya gerakan reformasi, dan sulit dihindarinya tekanan dari IMF untuk pemulihan ekonomi Indonesia dari krisis.
Secara teoritis, hasil kajian di dalam buku memberikan kritisi–melalui teori otonomi elit Liddle–bahwa, telah terjadi pergeseran yang mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri pesawat terbang pada periode Orde Baru dibandingkan dengan periode pasca Orde Baru. Pada periode Orde Baru, determinant factor-nya adalah persepsi dan strategi dari aktor kunci (Presiden). Sementara pada periode pasca Orde Baru, determinant factor tersebut berubah dan menjadi intervening factors.
Begitu juga influental factor. Pada periode Orde Baru, influental factor-nya yaitu krisis moneter, kekuatan ekonomi internasional, budaya dan rezim kepemimpinan (patrimonialisme). Pasca Orde Baru, influental factor tersebut berubah status menjadi determinant factor. Dengan kata lain: kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri pesawat terbang sangat dipengaruh oleh moneter, kekuatan ekonomi internasional, budaya dan rezim patrimonialisme.
Buku menarik karena gagasan utama yang diuji adalah: Mengapa krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 bisa membawa konsekuensi kebijakan politik terhadap industri pesawat terbang, dan kondisi-kondisi yang terjadi kemudian, menyebabkan kebijakan terhadap pengembangan industri pesawat terbang di Indonesia semakin minimnya political will pemerintah dalam mengembangkan industri strategis ini.
Buku ini bisa menjadi salah satu referensi untuk membaca perkembangan kebijakan-kebijakan pemerintah, utamanya dalam kebijakan industrialisasi dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik. Atau, bisa juga menjadi studi pembanding pada kebijakan-kebijakan industrialisasi yang pernah dirancang dan dijalankan, pada era Orde Baru untuk era-era setelahnya.
Resensi
Judul Buku: Pengaruh Asing Dalam Kebijakan Nasional (Studi Kasus Pengembangan Industri Pesawat Terbang)
Penulis: Irma Indrayani
Penerbit: Rajagrafindo Persada
Tahun: 2024
Halaman: 251
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini