Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilihan umum masih setahun lagi, tapi sudah tampak sejumlah alasan untuk waswas. Data pemilih masih acak-acakan, juga berbagai aturan kampanye yang rawan disalahgunakan. Yang terbaru, Senin pekan lalu, Komisi Pemilihan Umum membuat blunder: lembaga penyelenggara pemilu itu mengakui kekalahannya di pengadilan tinggi tata usaha negara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo