Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Kelompok Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menggelar aksi teatrikal bertajuk ‘Operasi Plastik pada Manusia Plastik’ di Taman Apsari depan Gedung Grahadi Surabaya, Rabu 13 November 2024. Aksi merupakan bentuk keprihatinan terhadap maraknya polusi mikroplastik yang kini telah meracuni tubuh manusia dan menyerukan tujuh tuntutan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah patung dengan wajah dan tubuh manusia setengah badan berukuran 5x5 meter menjadi pusat aksi. Patung tersebut dirangkai dari berbagai plastik bekas dan dinamai 'Manusia Plastik'. Sebanyak 30 anggota Ecoton lalu menampilkan teatrikal berupa operasi pengambilan plastik dari dalam tubuh manusia itu untuk menggambarkan ancaman mikroplastik yang semakin mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu perwakilan aksi, Alaika Rahmatullah, mengatakan bahwa aksi hari ini merupakan bentuk keresahan pada kerusakan lingkungan akibat penggunaan plastik sekali pakai seperti botol plastik, tas kresek, sedotan, dan styrofoam. “Publik butuh literasi agar semakin sadar pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai untuk melindungi Bumi dari kerusakan,” ucap Alaika dalam keterangan tertulis yang dibagikan.
Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti, mengatakan bahwa plastik ukuran kecil atau mikroplastik telah ditemukan dalam tubuh manusia dalam lima tahun terakhir. Sejumlah penelitian mengunkap mikroplastik ada dalam darah, pembuluh darah, paru-paru, ginjal, urine, sperma, ASI, cairan amnion, plasenta, hati, lambung, feses bahkan di otak manusia.
Temuan mikroplastik dalam darah merupakan jalur utama mikroplastik dapat ditransfer dan dialirkan ke seluruh tubuh. Salah satu jenis plastik terbanyak yang ditemukan dalam manusia adalah PET, yakni sebesar 50 persen. “Jenis plastik PET meliputi botol dan galon plastik sekali pakai,” ucap Rafika.
Rafika melanjutkan, ada berbagai jalur mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia. Misal melalui konsumsi makanan dan minuman, udara yang tercemar, hingga penggunaan produk perawatan diri yang mengandung partikel plastik.
Aksi teatrikal Ecoton bertajuk ‘Operasi Plastik pada Manusia Plastik’ di Surabaya, Rabu 13 November 2024. Aksi untuk menggambarkan ancaman mikroplastik yang semakin mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan. FOTO/Dok. Ecoton
Ketika partikel ini masuk ke aliran darah, mikroplastik dapat menyebar ke seluruh organ dan membawa ribuan senyawa kimia berbahaya. Zat-zat kimia ini dapat memicu peradangan, mengganggu sistem imun hinga fungsi organ dan sistem reproduksi manusia. “Temuan-temuan ini seharusnya menjadi peringatan keras agar manusia menghentikan konsumsi plastik,” kata Rafika.
Melalui aksi teatrikalnya, Ecoton menyampaikan tujuh tuntutan. Mulai dari menyerukan masyarakat untuk mengurangi konsumsi makanan dalam kemasan plastik, lalu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, sampai mendorong komitmen pemerintah dalam mewujudkan Global Plastic Treaty.
Tuntutan lainnya adalah mendorong produsen mencantumkan jenis polimer plastik pada kemasan, pemeriksaan rutin terhadap kemasan, mendorong pemerintah menyusun baku mutu mikroplastik, serta mendorong Industri tidak menggunakan wadah makanan dan minuman dari plastik sekali pakai.