Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

lingkungan

Aktivitas Gunung Marapi Sumatra Barat Meningkat, Sejak Pagi Tercatat Lima Kali Letusan

Aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat menunjukkan peningkatan signifikan. Dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, terpantau lima kali letusan.

7 November 2024 | 15.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan laporan pemantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada periode 07 November 2024 pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, gunung berketinggian 2.891 meter ini terpantau aktif dengan lima kali letusan dan semburan kolom asap setinggi 700-800 meter ke arah timur laut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Letusan yang tercatat ada 5 kali pada periode 06.00 hingga 12.00 WIB. Durasi letusan rata-rata 49-133 detik," kata Petugas Pos Gunung Api Marapi Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rifandi menjelaskan, cuaca di sekitar Gunung Marapi bervariasi dari cerah hingga mendung, dengan angin lemah bertiup ke arah timur laut. Suhu di kawasan tersebut berkisar antara 16,3 hingga 21,7 °C dengan tingkat kelembaban antara 89.5 sampai 91 persen. "Dari visual pengamatan, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat terpantau berwarna putih dan kelabu, membumbung setinggi 200 hingga 800 meter dari puncak kawah," ucapnya.

Dari sisi kegempaan, terdeteksi lima letusan dengan amplitudo 1,5-8,7 milimeter. Selain itu, terdapat 11 hembusan, dua gempa vulkanik dangkal, dua vulkanik dalam, satu tektonik lokal, dan satu tektonik jauh. Tremor menerus atau microtremor juga terekam dengan amplitudo dominan 1 milimeter, menandakan aktivitas yang berkelanjutan.

Rifandi menambahkan, dengan aktivitas yang terpantau meningkat, Gunung Marapi kini berada pada Level III atau Siaga. PVMBG merekomendasikan agar warga, wisatawan, dan pendaki tidak mendekati radius 4,5 kilometer dari kawah verbeek. "Warga yang tinggal di sekitar lembah atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Marapi diminta waspada terhadap ancaman lahar, terutama di musim hujan," ucapnya.

Saat terjadi hujan abu, PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker untuk mencegah gangguan pernapasan. Selain itu, seluruh pihak diharapkan tenang, tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya, dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat. 

"Pemerintah daerah di sekitar Gunung Marapi, seperti Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Agam, diimbau terus berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi guna memperoleh informasi terkini tentang status gunung tersebut," ujar Rifandi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus