Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Anda Sering Digigit Nyamuk Sedangkan Orang Lain Tidak? Ini Sebabnya

Studi menemukan bahwa nyamuk lebih menyukai orang dengan golongan darah O hampir dua kali lipat dibandingkan dengan golongan darah A.

23 Februari 2022 | 13.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Racool_studio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda lebih sering diserang nyamuk sedangkan orang di sekitar Anda tidak? Itu bukan kebetulan. Ilmu pengetahuan mengungkapkan ada berbagai faktor yang membuat seseorang lebih menarik bagi penghisap darah bersayap ini.

Menurut artikel yang ditulis Get Science yang dipublikasikan pada Jumat pekan lalu, beberapa orang lebih menarik bagi nyamuk karena beberapa sebab. Di antaranya karena  
jumlah karbondioksida yang dipancarkan dalam panas hingga warna pakaian yang lebih mengundang nyamuk.

Dari banyak variasi dalam preferensi, ketertarikan nyamuk berpangkal pada  dua faktor, yakni bau badan alami pada seseorang dan genetika.

Hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Mereka menggigit untuk mendapatkan protein dari darah untuk menghasilkan telur. Untuk membantu menemukan mangsanya, nyamuk betina dilengkapi dengan reseptor bau khusus yang mendeteksi karbondioksida dan aroma manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orang yang mengeluarkan lebih banyak karbondioksida, misalnya, karena kelebihan berat badan atau sedang hamil, cenderung lebih menarik bagi nyamuk.

Golongan darah manusia juga dapat membantu menentukan preferensi nyamuk. Suatu studi menemukan bahwa nyamuk lebih menyukai orang dengan golongan darah O hampir dua kali lipat dibandingkan dengan golongan darah A.

Terlepas dari golongan darahnya, penelitian yang sama menemukan bahwa orang yang secretor (mengeluarkan bahan kimia pada kulit yang menunjukkan golongan darah) lebih mungkin digigit nyamuk.

Penelitian lain menemukan bahwa olahraga juga dapat membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk. Olahraga membuat tubuh mengeluarkan asam laktat yang dikeluarkan dalam keringat dan meningkatkan suhu tubuh.

Sebab lain orang menjadi magnet bagi nyamuk, juga kemungkinan karena susunan genetika. Sebuah studi pada orang kembar, tahun 2015, yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menyatakan bahwa DNA dapat menjelaskan hampir 67 persen daya tarik nyamuk.


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus