Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Aplikasi AR Pemandu Wisata Keraton Kasepuhan Cirebon Dirilis

Aplikasi berteknologi Augmented Reality (AR) itu dapat digunakan sebagai panduan untuk berwisata di Kasepuhan Cirebon dan Gua Sunyaragi.

3 Maret 2020 | 12.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gambar virtual Kereta Singa Barong setelah dipindai menggunakan aplikasi GWIDO di Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu, 1 Maret 2020. TEMPO/Khory

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Cirebon - Keraton Kasepuhan atau Kasultanan Kasepuhan Cirebon menggandeng pengembang (developer) aplikasi lokal di Cirebon CV Akses Digital dengan membuat aplikasi wisata bernama GWIDO. Aplikasi yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) itu dapat digunakan sebagai panduan untuk berwisata di Kasepuhan dan Gua Sunyaragi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat dalam peluncuran aplikasi di Pungkuran, Keraton Kasepuhan Cirebon menerangkan walaupun pariwisata sedang lesu, dirinya tetap semangat mempromosikan kebudayaan dan sejarah dari keratonnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat (tengah) bersama tim developer lokal dari CV Akses Digital Cirebon saat peluncuran aplikasi wisata GWIDO di Pungkuran, Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu, 1 Maret 2020. TEMPO/Khory

"Kami tetap semangat dengan membuat aplikasi yang menampilkan tentang sejarah dan informasi dari keraton dan Gua Sunyaragi, ya tentu ini akan kami sempurnakan sampai sebagus-bagusnya, tapi ini sudah bagus," ujar dia pada Minggu, 1 Maret 2020.

Aplikasi berlogo tutup kepala blangkon bermotif batik mega mendung itu dapat menampilkan objek 3D benda-benda pusaka yang ada di museum keraton hanya dengan melakukan scan QR Code. Selain menampilkan gambar-gambar dalam bentuk 3D, aplikasi itu juga menceritakan bagaimana masing-masing sejarah dari benda pusaka tersebut.

Menurut Sultan Arief, kebudayaan dan pariwisata saat ini masih dipandang sebelah mata, bahkan sedikit-sedikit tenggelam dan budaya asing masuk. Dia menceritakan, budaya kuliner dari luar sudah banyak yang masuk, mulai dari Korea, Thailand dan Taiwan.

Oleh karena itu, kata dia, hanya kepedulian saja yang bisa untuk bertahan dan maju. “Ini adalah salah satu lompatan, karena sekarang semua orang yang ada di dunia ini memakai gadget. Jadi melalui teknologi ini kami menyimpan beberapa informasi, ada tradisi, budaya, sejarah, silsilah, dan kegiatan agar bisa diketahui dan dicintai oleh kita semuanya,” tutur dia yang juga memakai blangkon dengan baju khas berwarna putih.

Sultan Arief menambahkan, aplikasi ini juga untuk memudahkan para wisatawan yang ingin datang ke Cirebon sebagai pemandu. “Karena pemandu kita terbatas dan biasanya banyak yang tidak kebagian. Ini bukti bahwa kita konsen dengan budaya ini,” ujar dia.

Sementara Presiden Director CV Akses Digital Faisal Akbar menyatakan bahwa dia dan timnya yang berjumlah lima orang itu mencoba mengemas apa yang ada di dalam keraton dalam bentuk aplikasi. Tujuannya, Akbar berujar, untuk membuat sejarah dan kebudayaan Cirebon khususnya Kasepuhan dapat dikenal oleh para generasi muda.

“Juga untuk memberikan sudut pandang berbeda tentang bagaimana wisata sejarah yang dijual melalui cerita. Nah bagaimana sejarah itu kita kemas dan menumbuhkan rasa ketertarikan dan rasa ingin tahu generasi sekarang,” kata pria berusia 26 tahun itu.

Akbar bersama timnya, Karin Sari Saputra, Adi Sukarno Rachman, Alvy Fajri, Mulyana dan Indah Nuruniyah, membuat aplikasi GWIDO mulai dari awal tahun 2019, kemudian finalisasi pembuatan aplikasi pada Agustus 2019, Januari-Februari 2020 selesai dan awal Maret 2020 selesai.

Akbar menerangkan, selain fitur teknologi AR, GWIDO juga bisa digunakan oleh turis mancanegara, karena menghadirkan dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Untuk sementara aplikasi ini baru bisa digunakan di smartphone model Android.

“Dan, kami juga memasukkan lembar event yang nantinya sebelum H-3 bisa memberikan notifikasi bahwa akan ada acara di Keraton Kasepuhan dan Gua Sunyaragi. Kami ingin menyebarluaskan bahwa setiap bulan ada acara menarik dalam kalender yang kami tampilkan di aplikasi,” tutur Akbar.

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus