Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Badan Geologi: Longsor pada Kaldera Gunung Galunggung Melemah

Badan Geologi mencatat terjadi longsor cukup besar pada dinding kaldera Gunung Galunggung, 12 Maret 2023, pukul 01.06 WIB.

24 Maret 2023 | 17.58 WIB

Longsoran tanah tebing di Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Tasikmalaya)
Perbesar
Longsoran tanah tebing di Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Tasikmalaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi menyatakan rangkaian kejadian longsor pada dinding kaldera Gunung Galunggung yang terpantau sejak 12 Maret 2023, saat ini sudah melemah. “Pada tanggal 24 Maret 2023 longsoran masih terjadi, namun dengan intensitas yang semakin melemah,” dikutip dari siaran pers Badan Geologi, Jumat, 24 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Geologi mencatat terjadi longsor cukup besar di dinding kaldera Gunung Galunggung pada 12 Maret 2023 pukul 01.06 WIB. Longsor tersebut terekam dalam seismograf dengan amplitudo 13,5 mm dengan durasi 242 detik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kejadian longsor pada dinding kaldera Gunung Galunggung masih terus terekam di seismograf, namun saat ini sudah cenderung melemah. “Kejadian longsor pada dinding kaldera masih terekam di seimograf hingga tanggal 16 Maret 2023 dengan amplitudo semakin mengecil, yaitu berkisar 1,5–2 mm dan durasi 65 – 110 detik,” kata Badan Geologi.

Dari pengamatan visual via CCTV kawah serta pemantauan langsung di lapangan tidak didapati perubahan aktivitas vulkanik di kawah Gunung Galunggung. Warna air danau kawah tidak berubah, yaitu hijau muda dan kekuningan (keruh). Tidak teramati asap solfatara dan tidak tercium bau gas belerang.

Suhu air danau di kawah Gunung Galunggung dilaporkan tidak berubah, masih berkisar 23-25 derajat Celcius. Pemantauan peralatan pada aktivitas kegempaan periode 1-24 Maret 2023 masih didominasi gempa tektonik jauh yang terekam sebanyak 51 kejadian. Tidak ada terpantau peningkatan aktivitas gempa vulkanik dalam. Pengamatan deformasi dengan peralatan tiltmeter dan GSP tidak mendapati perubahan pada tubuh gunung api.

“Maka disimpulkan bahwa tingkat aktivitas Gunungapi Galunggung tidak mengalami peningkatan dan tetap berada pada Level 1 (Normal),” demikian keterangan Badan Geologi.

Kendati demikian, Badan Geologi meminta warga dan wisatawan yang mendaki Gunung Galunggung agar mematuhi sejumlah rekomendasi untuk menjaga keselamatan, di antaranya tidak bermalam dan turun ke dalam danau kawah Gunung Galunggung, serta tidak berenang dan mengonsumsi air danau kawah Gunung Galunggung.

Gunung Galunggung merupakan gunung api strato dengan ketinggian 2.168 meter dan berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Pos pemantauan gunung api tersebut berada di Desa Pademangan, Kecamatan Padakembang-Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Pusat aktivitas Gunung Galunggung berada pada kawah yang berbentuk melingkar dengan diameter 1.000 meter dengan kedalaman 150 meter. Kawah ini berada di dalam kaldera Galunggung yang bentuknya menyerupai tapal kuda yang terbuka ke arah tenggara dengan panjang 9 kilometer dan lebar 2-7 kilometer. Dinding kaldera Galunggung mempunyai tinggi maksimum 1.000 meter di bagian barat-barat laut, dan menurun hingga 10 meter di bagian timur-tenggara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus