Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tebing Gunung Galunggung Longsor, Wisatawan Masih Bisa Berkunjung

Dari hasil pantauan, kejadian longsor bukan karena adanya aktivitas Gunung Galunggung.

14 Maret 2023 | 06.26 WIB

Longsoran tanah tebing di Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Tasikmalaya)
Perbesar
Longsoran tanah tebing di Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Tasikmalaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Longsoran tanah tebing di kawasan Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat kembali terjadi karena intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu, 11 Maret 2023. Longsoran besar di dinding sebelah barat itu hingga menimpa sebagian kawah di bawahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dampak longsorannya sekitar 7 hektare," kata Manager Site Priangan Perhutani Tasikmalaya, Sumarsono, Senin, 13 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Sumarsono, longsor tebing di kawasan Puncak Gunung Galunggung itu sudah terjadi sejak 2017. Kejadian longsor terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Sabtu kemarin, longsor terjadi sekitar tengah malam dengan skala cukup besar. Longsor terjadi lagi pada Ahad dini hari yang menurut keterangan warga sempat menimbulkan suara gemuruh.

Masih bisa untuk wisata

Ketua Pos Pemantauan Gunung (PGA) Galungung Gradita Frihadi mengatakan sebelum kejadian longsoran kemarin, dua pekan sebelumnya sempat ada longsoran dengan skala kecil. Pada kejadian terakhir, longaor membawa cukup banyak material longsoran dan menutupi sebagian kawah.

Dari hasil pantauan, kejadian longsor bukan karena adanya aktivitas gunung aktif tersebut. Longsor disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di kawasan puncak itu.

"Dindingnya cukup curam, ada aliran air dari Kawah Purba yang dimungkinkan menggerus dinding kawah tersebut," kata Gradita.

Meski ada kejadian longsor, menurut Gradita, wisatawan masih bisa berkunjung ke objek wisata Gunung Galunggung. Sebab, lokasi longsoran cukup jauh.

"Untuk sampai tangga atau bibir kawah masih boleh, asal jangan turun ke bawah," kata Gradita.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengatakan  kawasan wisata pemandian air panas maupun pemandangan alam kawah Gunung Galunggung dinyatakan masih aman dikunjungi wisatawan. "Untuk wisatawan diperbolehkan masuk hanya sampai bibir kawah saja," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna.

Meski aman, masyarakat tetap harus waspada dan tidak mendekati daerah longsoran apalagi sampai turun ke kawah karena berbahaya. "Masih aman, tapi tetap dengan kewaspadaan, imbauan kami agar dapat mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, tidak untuk turun ke kawah dikarenakan potensi bencana sangat tinggi," kata.

Manager Site Priangan pada Perhutani Tasikmalaya sebagai pengelola Gunung Galunggung, Sumarsono mengatakan objek wisata tetap dibuka untuk umum karena longsor tebing berada jauh dari kawasan wisata.

"Longsoran itu memang jauh dari tempat kunjungan wisatawan sekitar 1 sampai 1,5 km, batu (besar) saja kelihatan kecil," katanya.

Sejak kejadian itu, justru longsoran menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan, banyak wisatawan yang sengaja datang untuk melihat tebing longsor dan berswafoto dengan latar belakang longsoran tanah tebing. "Prinsipnya kunjungan ke tempat wisata, aman," kata Sumarsono.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus