Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Banjir Gorontalo Masih Berlanjut Disebabkan Curah Hujan yang Tinggi

Hingga kemarin lokasi pengungsian di beberapa titik sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo.

14 Juli 2024 | 00.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara banjir menggenangi rumah warga di Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Sabtu 13 Juli 2024. Banjir akibat luapan Danau Limboto yang semakin meluas itu dengan ketinggian hingga 3 meter menggenangi lima desa, merendam 1.312 rumah dan berdampak pada 6.059 jiwa. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Gorontalo hingga Sabtu malam, 13 Juli 2024 masih digenangi banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Diperkirakan wilayah tersebut akan terus diguyur oleh hujan lebat hingga seminggu ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Antara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahmud Baderan mengatakan banjir yang terjadi sejak Rabu, 10 Juli 2034 semakin meluas. Hingga saat ini total dari sembilan kecamatan, banjir telah meluas hingga ke enam kecamatan di wilayah Kota Gorontalo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wilayah Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat menjadi wilayah paling parah yang digenangi oleh banjir dengan ketinggian air di atas 50 sentimeter.

"Seluruhnya bertemu di Kota Gorontalo sehingga berdampak terjadinya banjir," kata Mahmud.

Curah hujan yang tinggi ini sudah terjadi sejak bulan Juni lalu tepatnya curah hujan tinggi sejak 23 Juni 2024, kemudian banjir lagi pada 27 Juni, hingga terus berulang pada 3 dan 4 Juli.

Hingga kemarin lokasi pengungsian di beberapa titik sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, diantaranya berupa Kantor Wali Kota, Aula Rumah Dinas Wali Kota, Auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG), SMK Negeri 1 dan SMK 3 Kota Gorontalo, SDN 38 dan 341 Gorontalo, serta Gedung Nasional Kota Gorontalo.

"Kami mengimbau masyarakat yang terdampak agar dapat mengungsi ke tempat aman atau di tempat pengungsian yang telah disiapkan maupun dapat mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak," himbau Pemerintahan Kota Gorontalo.

Wilayah yang masih terdampak banjir di Kota Gorontalo, per Sabtu, 13 Juli 2024, pukul 11.00 WITA. Lembaga Salam Puan

Pengerahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga dilibatkan dalam membangun dapur umum dan menyiapkan makanan saji bagi warga terdampak.

Banjir yang mengenangi beberapa kecamatan seperti Tilango, Telaga Jaya, Limboto, Tabungo, dan Batudaa setidaknya berdampak terhadap 2.316 kepala keluarha, 7.888 jiwa dan 2.033 unit rumah.

Berdasarkan liputan Tempo, selain berdampak untuk ribuan jiwa, banjir juga menyebabkan terjadinya longsor terutama di Kawasan tambang emas rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Longsor tersebut menyebabkan korban meninggal sebanyak 26 orang dan korban selamat sebanyak 280 orang. Sementara, dinyatakan ada 19 orang yang masih berstatus hilang. “Dengan demikian, pada hari ini total korban longsor di kawasan tambang rakyat itu tercatat sebanyak 325 orang,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, pada Jumat, 12 Juli 2024.

AULIA SABRINI SARAGIH | ZACHARIAS WURAGIL | ANTARA

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus