Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ular betina memiliki bukan hanya satu, tapi dua klitoris. Dua klitoris ini, disebut hemiklitoris, ada pada sedikitnya sembilan spesies ular. Ini adalah bukti resmi pertama dari organ seksual bangsa ular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sudah banyak yang diketahui tentang genital ular jantan, tapi selama ini tidak banyak soal yang betina," kata Megan Folwell, ahli biologi di University of Adelaide, Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak riset sebelumnya dilakukan untuk mencari tahu apakah ular memiliki klitoris. Ingin mengakhiri perdebatan yang ada, Folwell dan timnya mulai membedah spesimen ular betina yang didapat dari koleksi zoologi University of Michigan.
Folwell mengatakan tidak banyak melakukan pencarian. "Anda mengelupas kulitnya dan ada di sana di hadapan Anda," katanya.
Mereka menemukan hemiklitoris di seluruh sembilan spesies yang mereka bedah, dan seluruhnya didapati di balik ekor ular. Folwell dkk telah mempublikasikan hasil temuannya itu pada 14 Desember 2022.
Pembedahan dan CT Scan mikro yang mereka lakukan juga mengungkap beragam ukuran dan struktur hemiklitoris itu yang ditemukan di masing-masing spesies. Ular jenis cantil viper (Agkistrodon bilineatus) yang asli Meksiko memiliki hemiklitoris terbesar.
Spesies endemik Australia, ular coklat Ingram (Pseudonaja ingrami) memiliki yang terkecil. Spesies lain yang juga dibedah termasuk common death adder (Acanthophis antarcticus), ular susu Guatemala (Lampropeltis abnorma) dan phyton karpet (Morelia spilota). Folwell mengungkap dugaannya kalau kebanyakan spesies ular betina mempunyai hemiklitoris.
Folwell dkk juga menemukan kalau, seperti halnya pada hemipenis ular dan kadal jantan, hemiklitoris pada betinanya terdiri dari saraf yang sensitif dan jaringan yang bisa ereksi. Tapi tidak seperti hemipenis, hemiklitoris pada ular betina tak banyak memiliki spine dan hook yang diperkirakan memiliki peran dalam kawin mawin.
"Penelitian ini menyediakan bukti tak terbantahkan kalau klitoris ada di sana, dan ukurannya besar, dan kompleks," kata Richard Shine dari Macquarie University, Australia, yagn tak termasuk tim Folwell. Dia menambahkan, "Ini kemajuan besar dalam pemahaman kita tentang anatomi seksual reptil."
NEW SCIENTIST, ROYL SOCIETY PUBLISHING