Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jawa Barat mencatat sepekan ini terjadi banjir di Karawang dan bencana longsor di Purwakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir di Karawang yang terjadi sejak 1 Januari 2024 menyebabkan 1.643 jiwa mengungsi, sementara bencana longsor di dua lokasi Purwakarta pada 4 Januari 2024 menyebabkan 39 orang mengungsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut BPBD Jawa Barat, banjir di Karawang terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengakibatkan arus balik atau backwater dari Sungai Cibeet ke Sungai Citarum. Arus balik tersebut berimbas ke Sungai Cidawolong yang merupakan anak Sungai Cibeet.
Selain mengakibatkan lebih dari seribu orang mengungsi, banjir Karawang merendam 100 hektare lahan pertanian. Banjir melanda empat kecamatan dan lima desa di Karawang sejak 1 Januari 2024 dengan ketinggian air antara 10 sentimeter hingga 2,5 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPDB Jawa Barat Bambang Imanudin mengatakan pihaknya bersama BPBD Karawang dan BBWS Citarum sudah meninjau salah satu lokasi titik banjir di Telukjambe Barat di Karawang. “Salah satu lokasi yang didatangi awalnya adalah titik kumpul, tetapi saat ini terendam banjir juga. Bisa jadi ini akibat land subsidence atau penurunan muka tanah. Bisa juga akibat alih guna lahan," kata dia, dikutip dari keterangannya, Ahad, 7 Januari 2024.
Langkah penanganan banjir sudah disiapkan menunggu air surut. Rencananya akan langsung dibangun embung retensi setelah banjir surut. Sejumlah bantuan juga sudah dikirimkan untuk korban banjir, di antaranya bahan makanan.
Sementara bencana longsor terjadi di dua lokasi di Kabupaten Purwakarta pada 4 Januari 2024. Dua lokasi tersebut, yakni di Kecamatan Tegalwaru dan Kecamatan Sukatani.
BPBD Jawa Barat menyebutkan penyebab bencana longsor tersebut adalah hujan dengan intensitas tinggi di Purwakarta.
Di Kecamatan Tegalwaru terjadi bencana longsor yang mengakibatkan jalan amblas di empat titik di antara Kampung Pamalayan-Gunung Anaga. Sementara di Kecamatan Sukatani longsor mengakibatkan jalan amblas di Kampung Cihaur RT10 RW03 serta berdampak pada 1 masjid. Bencana longsor tersebut juga memutus dua sumber air bersih warga.
Akibat kejadian longsor di dua lokasi tersebut ada 39 orang mengungsi. BPBD Jawa Barat mencatat ada dua lokasi pengungsian sementara, yakni di SDN 2 Sukamulya dan Madrasah RT7 Pamalayan.
Sejumlah bantuan sudah dikirimkan ke lokasi korban bencana longsor tersebut. Dapur umum juga sudah didirikan untuk korban longsor.
Kendati demikian, korban yang mengungsi masih membutuhkan bantuan terpal, sembako, susu, tikar, alat mandi serta selimut. Petugas gabungan dari berbagai instansi juga tengah membuka akses jalan yang terputus akibat longsor di dua lokasi di Purwakarta.