Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem berpotensi masih terjadi hingga awal April 2025. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mewanti-wanti masyarakat agar mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi saat Hari Raya Idul Fitri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Terutama saat arus mudik dan arus balik lebaran. Intensitas hujan di sejumlah wilayah diperkirakan masih tinggi,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin, 10 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dwikorita, curah hujan masih tinggi di sejumlah wilayah Indonesia meski periode kemarau sudah di depan mata. Selama dasarian atau 10 hari pertama April 2025—diprediksi merupakan periode arus balik mudik—hujan lebat berdurasi singkat masih berpotensi turun.
Selama perjalanan mudik maupun arus balik, masyarakat diimbau mewaspadai gelombang laut setinggi sekitar 2 meter di perairan selatan Sumatera, selatan Jawa, serta Nusa Tenggara Timur. Fase bulan purnama pada akhir bulan ini juga berpotensi menimbulkan banjir rob di area pesisir.
Dwikorita mengatakan berbagai insiden banjir sejak awal 2025 perlu dijadikan lampu kuning untuk pembenahan sistem drainase dan perlindungan lingkungan, terutama di Jabodetabek. Menurut dia, banjir tetap melanda meski intensitas hujan pada tahun ini lebih rendah dibanding 2020.
“Padahal curah hujan tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya. Tapi dampaknya jauh lebih parah pada tahun ini,” tutur Dwikorita.
Sebagai langkah mitigasi, BMKG meminta pemerintah daerah memanfaatkan aplikasi Infobmkg yang menyediakan layanan prakiraan cuaca hingga enam hari ke depan. Teknologi prakiraan ini cocok dipakai juga selama perjalanan mudik.
Layanan BMKG itu, kata Dwikorita, memberikan informasi ihwal intensitas hujan, suhu udara kecepatan dan arah angin, serta potensi gelombang tinggi di jalur mudik. “Melalui koordinasi yang baik antara instansi terkait dan pemantauan cuaca secara berkala, diharapkan perjalanan mudik dapat berlangsung aman,” ujarnya.
Pilihan Editor: Benarkah Lengkungan Alami Sungai Bisa Cegah Banjir? Ini Faktanya