Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, pada 14-15 Februari 2024 bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

14 Februari 2024 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ombak menghantam dermaga laut saat Badai Lidia meluncur menuju pantai Pasifik Meksiko, di Puerto Vallarta, Meksiko 10 Oktober 2023. REUTERS/Christian Ruano

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang laut tinggi pada 14-15 Februari 2024 yang harus dicermati oleh masyarakat kawasan pesisir serta pelaut. Prakirawan BMKG, Dyah Ayu Dhmayanti, mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di bagian selatan cenderung bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 6-25 knot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, serta Laut Natuna Utara,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu, 14 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi angin tersebut, menurut Dyah, menimbulkan potensi gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, serta perairan selatan Jawa-Pulau Sumba.

Potensi serupa juga terindikasi di Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur, perairan Kepulauan Anambas, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, Laut Natuna, perairan utara Pulau Bangka-Selat Makassar, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Maluku bagian selatan, dan perairan utara Papua Barat-Papua. Selain itu juga di Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru.

Dyah pun menuturkan adanya potensi gelombang yang lebih tinggi, berkisar 2,5-4 meter di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi-Serasan, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Laut Maluku bagian utara. “Kemudian juga di perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, serta Laut Arafuru," katanya.

Dia mengimbau pemilik perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Kapal tongkang harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Angin sekencang kebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter harus diperhatikan kapal ferry. Adapun armada besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memanctau kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus