Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 23 - 24 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Ryan Putra Pambudi mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut - timur dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Kepulauan Nias - Samudra Hindia barat Bengkulu," kata Ryan melalui keterangan tertulis, Sabtu, 23 November 2024.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, dan Samudra Hindia selatan NTT.
Gelombang serupa berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua.
Sementara gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata dia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan agar menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
BMKG juga meminta kapal tongkang untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Untuk kapal ferry, BMKG meminta untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
"Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar perlu menghindari kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter," kata dia.