Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ihwal potensi gelombang tinggi air laut yang berpotensi menerjang wilayah perairan di Indonesia. Perkiraannya, air pasang bakal menerjang dengan ketinggian hingga 2,5 meter.
Prakirawan BMKG Dyah Ayu Dharmayanti mengamati adanya pergerakan angin di wilayah Indonesia bagian Utara menuju bagian Barat Laut dan Timur Laut. Kecepatan angin rara-rata mencapai 6-20 knot per jam. “Kecepatan angin paling tinggi terpantau berada di Samudra Hindia Selatan atau di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur,” kata Dyah dalam keterangannya pada Kamis, 22 Februari 2024.
Kondisi ini berpotensi memicu peningkatan gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter. Di antaranya akan terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, dan perairan barat Lampung. Juga berisiko di Samudra Hindia mulai dari wilayah Kepulauan Nias hingga pesisir Lampung, Selat Sunda, dan pantai selatan jawa Timur hingga Pulau Sumba.
Lalu dilanjutkan potensi gelombang tinggi di Selat Bali - Lombok, Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu - Kupang Pulau Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, Laut Natuna Utara, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Bitung - Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.
Untuk itu, menurut dia, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m); kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m); kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m); dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter).
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ucap Dyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini