Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca wilayah Bandung, Jawa Barat, hujan ringan dan berawan tebal saat pergantian tahun, 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Potensi hujan itu sudah akan hadir bahkan sebelum tengah hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih rincinya, pada 31 Desember 2024, pagi hari diperkirakan berawan tebal sejak pukul 06.00 WIB, kemudian cerah berawan pada pukul 10.00 WIB. Menjelang siang, hujan ringan akan turun sekitar pukul 11.00 WIB dan dilanjutkan kondisi berawan tebal hingga malam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1 Januari 2025, cuaca diperkirakan berawan tebal pagi hari dan hujan dengan intensitas ringan mungkin berlangsung dari pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Malam hari ditutup dengan kondisi udara kabur.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi tempat wisata akan ramai dikunjungi masyarakat saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani mengatakan hal ini berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) yang menghasilkan lebih dari 45 persen masyarakat mudik Nataru akan mengunjungi tempat wisata.
Ahmad Yani menyebutkan, Provinsi Jawa Barat menjadi daerah yang berpotensi banyak didatangi masyarakat saat libur Nataru ini. Dengan demikian, kata dia, Kementerian Perhubungan telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak agar titik wisata yang didatangi para wisatawan nantinya tidak terjadi kemacetan.
Malam Tahun Baru 2025 Aman dari Cuaca Ekstrem
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca pada malam Tahun Baru 2025 akan lebih kondusif. Pernyataannya berdasarkan analisis cuaca terkini dan sebelumnya yang sudah dipantau.
"Kalau tidak mendadak terjadi fenomena yang di luar prediksi, pergantian tahun akan aman dari cuaca ekstrem,” kata Dwikorita saat konferensi pers virtual, Minggu, 29 Desember 2024.
Dia mengatakan akhir tahun ini kemungkinan aman dari cuaca ekstrem sampai minggu pertama Januari 2025. Ini disebabkan oleh Madden Julian Oscillation yang memicu pertumbuhan awan hujan sudah berada di Samudera Pasifik.
Selain itu, kata Dwikorita, cold surge (seruak dingin) atau Cross Equatorial Northern Surge/CENS (udara dingin lintas ekuator) sudah melemah. Cold surge ini dahulu menjadi salah satu sebab hujan lebat hingga terjadinya banjir pada pergantian tahun dari 2019 ke 2020.
M. Faiz Zaki berkontribusi dalam tulisan ini.