Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran di Los Angeles yang masif merupakan bencana ekologis yang tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga menghasilkan berbagai zat berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satunya zat karsinogenik yang berdampak serius, terutama jika paparan berlangsung dalam jangka panjang. Lantas, bagaimana asap kebakaran menghasilkan zat karsinogenik?
Asap kebakaran mengandung bahan kimia yang bersifat karsinogenik, seperti karbon monoksida, formaldehid, dan benzena. Dikutip dari Pom.go.id, karbon monoksida tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi dan tidak berbau. Keracunan karbon monoksida sukar didiagnosa karena gejalanya mirip dengan sakit flu.
Seperti didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, lesi pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, takikardia, myocardinal, ischamea. Sementara benzena merupakan senyawa hidrokarbon aromatik yang penggunaannya banyak di dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, penggunaan senyawa benzena dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan karena bersifat karsinogenik. Paparan benzena meningkatkan risiko terkena leukemia dan kelainan darah lainnya. Benzena juga menyebabkan efek berbahaya sumsum tulang dan menyebabkan penurunan sel darah merah yang menyebabkan anemia. Itu juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
Adapun formaldehid merupakan senyawa kimia berbentuk gas atau larutan. Tertelan larutan formaldehida dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan, perut mual, muntah, diare, pendarahan, nyeri pada perut, sakit kepala, hipotensi, vertigo, stupor, kejang-kejang, kehilangan kesadaran dan koma, dikutip dari Sib3pop.menlhk.go.id.
Selain itu, zat karsinogenik pada asap kebakaran berasal dari pepohonan, bangunan, kendaraan, fasilitas industri, dan permukiman di sekitar hutan. Pada pemukiman, karsinogen banyak dimanfaatkan dalam bahan bangunan dan berbagai furnitur serta produk rumah tangga. Biasanya ditemukan pada produk kayu komposit, kayu lapis keras, papan partikel, dan papan serat yang mengeluarkan bahan kimia ke dalam ruangan.
Karsinogenik termasuk zat atau paparan yang berpotensi mengakibatkan kanker. Karsinogenik menyebabkan kanker dengan merusak DNA, kemudian menimbulkan perubahan yang disebut mutasi atau gangguan dalam proses normal pertumbuhan dan pembelahan sel. Kondisi tersebut dapat membuat proses pembentukan sel menjadi tidak normal hingga akhirnya berpotensi berkembang menjadi kanker.
Ahli kanker Lynne Eldridge mengatakan kemampuan karsinogenik berpotensi menciptakan kanker tergantung pada segelintir Misalnya kecenderungan genetik. Artinya, mereka lebih mungkin mengembangkan kanker dalam kondisi tertentu dan dengan paparan tertentu, daripada seseorang tanpa kerentanan genetik yang sama.
Adapun beberapa pekerjaan dapat membuat seseorang terpapar lebih banyak karsinogenik daripada biasanya, termasuk pemadam kebakaran, pelukis, dan orang-orang yang bekerja di lingkungan industri dan manufaktur.
Kakak Indra Purnama dan Yolanda Agne berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Aneka Bahaya Bromat pada Produk Minuman Menurut Peneliti, Termasuk Kanker
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini