Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Eropa Mencekam, WHO: Lonjakan Kasus Baru Covid-19 Bisa Seret Angka Kematian

WHO membandingkan data saat awal pandemi dengan saat ini di Eropa. Angka kematian masih rendah tapi musim dingin di depan mata.

24 Oktober 2020 | 11.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lampu lalu lintas di Eropa membuat warna berbeda-beda untuk memberitahu situasi pandemi Covid-19 di area itu. [DEUTSCHE WELLE]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Mike Ryan, mengatakan Eropa mengalami lonjakan luar biasa jumlah kasus positif Covid-19, jumlah mereka yang harus dirawat di rumah sakit, dan benih yang sama terpantau untuk angka kematiannya. Ryan menekankan upaya untuk menjaga tingkat kematian itu tak ikut beranjak dan meledak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketika kita kembali ke bulan-bulan Maret, April, Mei lalu, kita melihat di wilayah Eropa jumlah kasus baru bisa lebih dari 50 ribu setiap harinya, dengan hampir 5 ribu kematian per hari. Itu sangat, sangat buruk pada saat itu," kata Ryan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini, dia membandingkan, Eropa mencatat jumlah 20 ribu kasus baru positif Covid-19 seminggu. Sedang angka kematiannya sekitar 2-2,5 ribu. Ryan mengatakan bukan tidak mungkin angka kematian itu bergerak menyusul. "Itu bisa, dan sedang terjadi. Tapi masih ada begitu banyak nyawa yang harus diselamatkan di sini," katanya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia kini berada pada 'masa kritis' dalam pandemi, terutama di belahan Bumi utara. Beberapa bulan ke depan diperkirakannya akan sangat berat dan beberapa negara disebutnya berada di jalur yang berbahaya.

"Kita masih berada pada Oktober," kata Tedros merujuk kepada kekhawatiran pandemi meledak lagi di musim dingin karena adanya wabah flu musiman. "Tapi ada terlalu banyak negara yang mencatat laju eksponensial jumlah kasus baru, dan itu telah membimbing kepada situasi di mana rumah sakit dan ICU penuh sesak."

Memprihatinkan situasi, WHO berharap sudah akan ada satu atau dua vaksin Covid-19 yang bisa digunakan luas sebelum akhir tahun ini. Dan, karena menggunakan standar penggunaan darurat, WHO meminta ekspektasi pun 'diseimbangkan'.

"Ada beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang sedang diuji yang membuka peluang kesuksesan tapi kita juga harus siap menerima kegagalan," kata ketua tim ilmuwan di WHO, Soumya Swaminathan, pada Jumat 23 Oktober 2020.

ANADOLU AGENCY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus