Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Fakta Menarik Bio-Baterai, Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Tidak Beracun

Buo-Baterai yang dikenal ramah lingkungan terus dikembangkan. Tidak berancun dan mencemari Lingkungan

2 Februari 2024 | 10.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mahasiswa anggota Tim Gantari Engineering Research Club dari Universitas Sumatera Utara (USU) menyelesaikan pembuatan bio baterai dari kulit jeruk di Laboratorium Kimia Fisika Departemen Teknik Kimia USU, Medan, Rabu, 22 Desember 2021. Para mahasiswa itu menjadi juara 1 artikel ilmiah pada kompetisi Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA) 2021 dengan judul riset "Biobattery from Polymer Electrolyte Orange Peel-PVA with Addition of Glycerol" yang dilatarbelakangi permasalahan lingkungan untuk mengurangi limbah B3. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai sumber energi, baterai sangat diperlukan oleh setiap orang yang menggunakan alat elektronik. Namun, setelah habis baterai cenderung menjadi limbah dan bisa membahayakan lingkungan, saat ini dikembangkan sebuah energi bio-baterai yang memanfaatkan bahan-bahan alam. Berikut 5 fakta tentang bio-baterai ditinjau dari kelebihan dan kekurangannya.

1. Sumber Bahan Bakar yang Aman

Keuntungan lainnya menggunakan bio-baterai dari sumber yang sama disebutkan yakni tidak mudah terbakar serta tidak beracun. Bahan bakar bio-baterai sangat ramah lingkungan, murah, serta mudah mendapatkan di alam. Bio-baterai sangat cocok untuk dikembangkan sebagai inovasi energi di masa depan dengan memperbaiki kekurangannya tersebut. 

2. Tidak Cocok Digunakan untuk Jangka Panjang

Salah satu kekurangan bio-baterai yang wajib untuk diperbaiki adalah penyimpanan energinya. Masih dari sumber yang sama menyatakan bahwa bio-baterai cenderung tidak menyimpan sebagian besar energinya. Sehingga dalam penggunaan jangka panjang tidak cocok digunakan, ini yang membuat jenis bateri ini lumayan sulit bersaing dengan baterai konvensional lainnya. 

3. Memungkinkan Pengisian Energi Secara Cepat 

Meskipun sering habis energinya bio-baterai masih bisa digunakan dengan cara isi ulang secara cepat dan instan. Adapun untuk mengisi dayanya dikutip dari www.mepits.com, bio-baterai hanya memerlukan pasokan glukosa secara konstan hingga energi di dalamnya terisi sempurna. Pengiasannya tidak memakan waktu lama karena kepadatan energi yang dimiliki tinggi. 

4. Memiliki 2 Jenis Bio-Baterai yang Tersusun Atas Bahan Biodegradable

Keuntungan bio-baterai adalah seluruh komponennya terbuat dari bahan alami yang dapat terdegradasi ketika energi di dalamnya habis digunakan. Melansir laman rfwireless-world.com, bio-baterai terbagi atas 2 jenis bahan penyusunnya, yaitu bio-baterai enzimatis dan mikroba. Bio-baterai enzimatis menggunakan komponen enzim kimia yang ada di suatu tumbuhan, sedangkan mikroba menggunakan mikroorganisme untuk menguaraikan substratnya. 

Pilihan Editor: Tom Lembong Bilang Tesla Sudah Tak Pakai Baterai Nikel, Luhut: Tidak Benar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus