Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (FTG-Unpad) mengumumkan kematian dua mahasiswanya yakni Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo. Keduanya dilaporkan meninggal lantaran tersambar petir saat kegiatan kemah di kawasan Wisata Batu Kuda, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Jumat malam, 23 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mengungkapkan duka yang mendalam atas kehilangan dua mahasiswa kami yang berbakat dan berdedikasi ini. Ananda Mitzel dan Bangkit adalah sosok yang cerdas, penuh semangat, aktif dan berkomitmen tinggi dalam menimba ilmu di FTG
Unpad dan aktif di organisasi kemahasiswaan," kata Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi FTG Universitas Padjadjaran Cipta Endyana dalam keterangannya, Ahad, 25 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mitzel dan Bangkit mulanya dilaporkan berkemah mandiri dengan mengajak beberapa teman-temannya di FTG. Rekan korban, Azisya Chantika Marton, memberi keterangaan pada pukul 16.30 WIB mahasiswa berangkat menuju lokasi Wisata Batu Kuda. Perjalanan ditempuh beberapa jam. "Kami tiba sekitar pukul 18.00 WIB dan kemudian mendirikan tenda sembari menyalakan api unggun dan memasak."
Tidak lama hujan mulai turun. Mitzel dan beberapa temannya lantas mengambil keputusan untuk segera bergerak semua ke perkemahan di bawahnya. Di saat akan mengambil perlengkapan mereka. Tiba-tiba langit yang terang menyambarkan petir ke api unggun yang mereka buat.
Kejadian ini membuat api padam seketika. Mitzel dan Bangkit yang sedang mengemasi barang terlihat tergeletak diduga karena tersambar. "Sedangkan teman lain bernama Adinda tiba-tiba menjerit karena kakinya kena sambar oleh petir jadi tidak bisa dirasakan," ucap Cipta Endyana.
Sejawat mereka yang masih selamat lantas bergegas mencari pertolongan. Di perjalanan, mereka bertemu dengan teman-temannya yang juga akan naik ke lokasi perkemahan atas. Korban lantas dievakuasi menggunakan tandu.
Mitzel dan Bangkit sempat mendapat pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru-paru (CPR). Hanya saja tak mendapatkan respons. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Asri Medical Centre (AMC) Bandung dan dinyatakan meninggal. Sedangkan Adinda mendapatkan perawatan secara intensif.
Manajer Pembelajaran Kemahasiswaan dan Alumni FTG-Unpad Reza M. Ganjar yang mendengar kabar tersebut lantas berkoordinasi dengan beberapa dosen. Mereka adalah Adi Hardyono, Faisal Helmi, Nur Khoirullah, Katon, serta
Yoga Andriana Senjaya. Dosen-dosen itu lalu bergegas menuju ke rumah sakit.
Kata Cipta Endyana, tidak lama kemudian keluarga korban berdatangan ke rumah sakit. Esok pagi pukul 07.00 WIB, jenazah Mitzel disemayamkan di FTG-Unpad yang disambut oleh Direktur Kemahasiswaan Unpad Boy Yoseph; bersama para pejabat lain di kampus. "Selesai acara pelepasan, pihak keluarga membawa jenazah menuju tempat tinggalnya di Cibubur, Jakarta Timur, untuk dimakamkan."
Adapun jenazah Bangkit disalatkan terlebih dahulu oleh para civitas FTG-Unpad
di Masjid Raya Unpad pada pukul 09.00 WIB. Lantas disemayamkan di kampus sembari menunggu jadwal keberangkatan pesawat ke Kota Padang, Sumatera Barat. Pada pukul 20.00 WIB, jenazah diberangkatkan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, bersama dengan keluarga dan perwakilan kampus.
"Kami segenap pimpinan FTG-Unpad mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulihan para mahasiswa," tutur Cipta Endyana. Di antaranya yakni Padjadjaran Nurse Corp; tim medis Rumah Sakit AMC; dan Rektor Universitas Padjadjaran. Juga kepada para dosen dan sejawat Mitzel dan Bangkit.