Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Gelombang tinggi melanda pesisir Kota Semarang pada Senin malam, 22 Januari 2024. Ombak mengoyak perahu-perahu milik nelayan yang disandarkan di dermaga yang berlokasi di Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ombak lumayan parah tadi malam,” ujar Ketua Organisasi Nelayan Tradisional Tambakrejo Armada Laut, Marzuki, pada Selasa pagi, 23 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, ketinggian gelombang yang sampai bibir pantai berkisar tiga sampai lima meter. Akibatnya, nelayan tak berani melaut. “Sebagian besar memilih libur,” katanya.
Mereka khawatir keselamatannya jika memaksakan melaut. Apalagi mereka merupakan nelayan tradisional yang menggunakan perahu bertonase rendah.
Meski begtu, menurut Marzuki, gelombang tinggi seperti Senin malam bukan hal baru. Wilayah ini juga rutin direndam banjir rob ketika air laut pasang.
Kondisi gelombang tinggi mungkin bisa bertambah buruk seiring Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya fenomena Fase Bulan Purnama yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Potensi ini bisa berdampak banjir pesisir atau banjir rob di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
BMKG memperingatkan dampaknya pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. "Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim
Eko Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa, 23 Januari 2024.
Potensinya untuk pesisir Jawa Tengah meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota Semarang, dan Kabupaten Demak. Waktunya, 26-28 Januari 2024.