Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan gempa yang terjadi pada Senin pagi 28 Juni 2021 menimbulkan dampak kerusakan bangunan di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di Kabupaten Gunungkidul gempa pagi tadi merusak 15 bangunan dan di Bantul merusak sedikitnya tiga rumah warga," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Danang Samsurizal, Senin, 28 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Kabupaten Gunungkidul gempa berdampak di Kecamatan Purwosari, Panggang, dan Girisubo. Dampak yang ditimbulkan, yaitu 14 rumah warga rusak dan 1 rumah ibadah rusak. Tak ada korban luka maupun jiwa di Gunungkidul, namun total kerugian berkisar Rp 6.800.000
Sedangkan di Kabupaten Bantul gempa berdampak di Kecamatan Pundong, yaitu tiga rumah warga rusak dengan total kerugian berkisar Rp 1.200.000.
Informasi dampak kejadian di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo tidak ada kerusakan.
Gempa yang terjadi pukul 05.15 WIB berkekuatan 5,3 magnitudo dengan lokasi 8.56 Lintang Selatan - 110.58 Bujur Timur itu terjadi di laut pada jarak 66 kilometer arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.
Gempa dengan kedalaman 48 km itu dirasakan warga Bantul, Gunungkidul, Purworejo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Sleman, Yogyakarta, Klaten, hingga Malang.
Danang mengatakan gempa itu di wilayah kabupaten seperti Kulon Progo, Sleman dan Kota Yogyakarta dirasakan cukup lemah sehingga dinilai kecil potensinya mengakibatkan kerusakan berat bagi infrastruktur. "Yang di wilayah lain DIY gempa itu dirasakan dengan skala II sampai III MMI jadi kemungkinan tidak ada dampak yang signifikan," kata Danang.
Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida juga sempat membantah bahwa gempa pagi ini berasal dari aktivitas Gunung Merapi yang masih intens. "Gempa pagi ini bukan dari aktivitas Gunung Merapi," kata dia.
Untuk pengaruh gempa itu pada Merapi, BPPTKG menyatakan bahwa gempa tektonik pagi ini juga dirasakan di seluruh pos-pos pengamatan Gunung Merapi. "Pasca kejadian gempa, belum ada kejadian yang signifikan pada aktivitas Merapi. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, namun tidak perlu panik," kata dia.