Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guncangan gempa bumi tektonik susulan yang terjadi di Pulau Ambon, Haruku, dan Pulau Seram Bagian Barat hingga Kamis, 10 Oktober 2019, sudah mencapai 1.316 kali. Pagi ini, Jumat, Ambon kembali diguncang gempa 5 kali dengan magnitudo 2,2 sampai 3,4.
"Setelah gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,5 pada Kamis, 26 September hingga Kamis, 10 Oktober 2019 pukul 15:00 WIT sudah 1.316 kali gempa susulan dan yang dirasakan langsung masyarakat sebanyak 153 kali," kata pengamat pertama Geofisika (PPG) BMKG Pusat Gempa Regional IX Ambon, Teddy Dwi Riadi di Ambon, Kamis.
Intensitas gempa dengan magnitudo bervariasi, namun kedalamannya hanya 10 kilometer ini cukup membuat khawatir masyarakat di Pulau Ambon. Menurut dia, belum ada alat secanggih apa pun yang bisa mendeteksi kapan terjadi gempa bumi tektonik dengan besaran kekuatan serta lokasinya berada di mana.
Gempa bumi tektonik susulan dengan magnitudo 3,4 awalnya terjadi pada Kamis (10/10) pukul 04:47:50 WIB pada koordinat 3.68 Lintang Selatan dan 128.16 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilo meter di bawah permukaan laut dan dirasakan III MMI di Kota Ambon dan jaraknya hanya 3 Km utara Ambon dan tidak berpotensi gelombang tsunami.
Kemudian terjadi gempa susulan dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 10 Km pukul 11:39:44 WIB dan secara beruntun terjadi berulang kali dalam hitungan detik maupun menit.
Teddy Dwi Riadi juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan termakan isu adanya peringatan tsunami di Desa Passo, Kecamatan Baguala (Kota Ambon). Imbauan tersebut berkaitan dengan beredarnya isu peringatan tsunami melalui sebuah media sosial dengan nama Didax Sismo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama 10 hari mulai dari kemarin, pemerintah kota meliburkan seluruh sekolah karena khawatir keselamatan siswa akibat gempa susulan ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini