Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Hutan Papua Paru-paru Dunia, Pemerintah Didukung Freeport Tanam 4,6 Juta Pohon

Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua sebut hutan di daerah tersebut merupakan paru-paru bagi dunia yang harus dijaga dengan baik.

22 Juni 2023 | 19.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hutan di Papua, Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua sebut hutan di daerah tersebut merupakan paru-paru bagi dunia yang harus dijaga dengan baik oleh semua elemen masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala DKLH Papua Jan Jap Ormuseray di Sentani, Kamis, 22 Juni 2023, mengatakan bahwa kawasan hutan di daerah ini masih sangat terjaga dan menjadi penyumbang oksigen bagi dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hutan adalah kehidupan, itulah sebabnya saya mengatakan Papua merupakan paru-paru dunia karena oksigen terbesar didapat dari hutan yang masih banyak pohonnya,” kata Jan Jap.

Menurutnya, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 bahwa luas hutan konservasi di Papua mencapai 6,73 juta hektare.

“Hutan kita di Papua ini merupakan kawasan konservasi terluas di Indonesia, kemudian disusul Papua barat,” kata Jan.

Dia menjelaskan guna memperluas kawasan konservasi di Papua, maka pemerintah didukung PT Freeport Indonesia melakukan penanaman 4.655.200 bibit pohon pada lahan seluas 4.232 hektare di Kabupaten Jayapura.

“Dengan semakin banyak pohon yang tumbuh, maka hutan konservasi akan semakin luas dan berfungsi menjaga keanekaragaman hayati flora dan fauna,” kata Jan.

Dia menambahkan agar bibit pohon yang telah ditanami dapat terjaga serta terhindar dari bahaya kebakaran, maka PT Freeport melakukan pendampingan dan pelatihan pencegahan kebakaran hutan kepada masyarakat di 11 kampung.

“Target menanam bibit pohon dimulai sejak 2021 sampai 2025. PT Freeport Indonesia akan melakukan pendampingan bagi masyarakat selama tiga tahun setelah penanaman yakni 2025-2028,” ujar Jan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus