Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak satwa dilindungi di Indonesia. Keseluruhan satwa yang dilindungi itu tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018. Aturan hukum itu perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 Tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi. Lampiran dalam peraturan itu memerinci ada 787 satwa yang dilindungi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari ratusan nama itu ada spesies satwa yang dilindungi dari keluarga hewan berkuku belah (Bovidae), bukan hanya banteng (Bos javanicus), anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) saja. Tapi, ada juga kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kambing hutan Sumatera telah dilindungi sejak tahun 1931 berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Nomor: 266 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Mengutip laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, bahwa kambing hutan Sumatera memiliki ciri fisik bertanduk ramping dan pendek. Bentuk tanduknya melengkung ke belakang. Badannya setinggi 85 sentimeter hingga 94 sentimeter. Bulu kambing hutan Sumatera berwarna hitam keabu-abuan.
International Union for Conservation of Nature and Natural Resources telah menetapkan kambing hutan Sumatera sebagai satwa yang berstatus rentan (vulnerable). Itu berarti kambing hutan Sumatera berisiko tinggi menuju kepunahan di alam liar.
Adapun populasi spesies itu menurun 30 persen selama 21 tahun tersebab perburuan maupun kehilangan habitat. Kambing hutan Sumatera hidup di Pegunungan Bukit Barisan yang membentang dari Aceh sampai Lampung. Pola hidup kambing hutan Sumatera ini menyendiri.
Mengutip Jurnal Biologi Indonesia, kambing hutan Sumatera kalau pun berkeliaran berkelompok hanya enam ekor saja. Kambing hutan Sumatera hidup di hutan yang berada di ketinggian antara 200 meter di atas permukaan laut hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Kambing itu menempati celah tebing batuan gamping, sehingga susah ditemukan oleh manusia. Batas umur kambing hutan Sumatera biasanya sekitar 21 tahun.
TIKA AYU