DENGAN nama wanita, angin topan sudah sering terbukti ganas.
Yang terakhir ini, yang memakai nama pria, tak kurang histeris.
David pekan lalu menghancurkan dan menenggelamkan Fort
Lauderdale di pantai Timur Florida, AS'. Lemari es, pesawat tv
dan perabot rumah lainnya tersedot angin keluar dari jendela
yang kacanya pecah. Mobil terlempar sampai ratusan meter dan
sebuah pesawat terbang bahkan dihempas ke atas atap sebuah
gedung di pelabuhan udara.
Sebelum melanda Florida, topan David mengobrak-abrik wilayah
laut Karibean sejak 29 Agustus. Juga ia mengancam negara bagian
Georgia dan South Carolina dalam peralanannya menuju utara.
David lahir di wilayah Atlantik Barat, dekat pulau Dominica,
yang menjadi korbannya yang pertama. Ia kemudian melalui pulau
Martinique dan Guadeloupe menuju Puerto Rico dan Republik
Dominica. Terbentur di pegunungan Haiti dan Kuba Timur,
kekuatannya agak berkurang. Tapi ketika lepas dari halangan itu,
di atas laut terbuka ia menghimpun kekuatan lagi dan dengan
tenaga baru menuju pantai Florida.
Terkubur
Korban jiwa dan harta terbanyak terdapat di Republik Dominica.
Tim penolong masih menemukan mayat baru, hingga semuanya menurut
angka resmi terakhir adalah 1.300. Para pejabat khawatir bahwa
korban ini bisa mencapai 3.000 untuk seluruh wilayah Karibean.
Belasan kota di republik itu terhapus. Di Ocoa, kota kecil dekat
Santo Domingo, sebuah gereja runtuh, menguburkan 300 orang yang
berlindung di dalamnya. Ditaksir 90% dari areal pertaniannya
hancur serta 150.000 orang kehilangan tempat tinggal. Listrik
diperkirakan baru 3 minggu lagi bisa menyala, sedang persediaan
air minum, makanan dan obat mencapai titik kritis di sana.
Sementara membenahi kehancuran yang ditinggalkan David, penduduk
di wilayah Karibean dinasehatkan supaya bersiap lagi menghadapi
ancaman Frederic. Diduga semula jalur yang akan ditempuh
Frederic akan sama dengan David, namun ia kemudian melemah dan
diklasifikasikan pekan lalu sebagai angin puyuh tropis.
Topan merupakan ciri khas angin yang bersumber di daerah
tropis. Anginnya berputar. Di utara khatulistiwa, putarannya
mengikuti arah jarum Jam dan di selatan arahnya melawan jarum
jam. Karena sifatnya yang berputar, angin semacam ini dinamakan
siklon (cyclone), yang berasal dari kata Yunani, kyklos --
lingkaran. Siklon yang dari wilayah Laut Karibean dan Pasifik
Timur dinamakan orang burricane, yang konon berasal dari
Huraken, nama dewa angin besar suku Maya di Meksiko. Tapi yang
lahir di wilayah Pasifik Barat, Laut Cina dan perairan Australia
dinamakan topan (typhoon) -- dari dialek bahasa Cina, tai feng,
yang berarti "angin besar". Sedang yang lahir di Samudera
Indonesia Barat tetap dinamakan cyclone.
Dalam tahun 1953, para ahli meteo rologi di Amerika Serikat
mengusulkan untuk mengenal setiap angin topan dengan sebuah
huruf, berurutan seperti abjad. Untuk meniadakan kekeliruan
ejaan melalui komunikasi radio, dipergunakan nama sehingga tidak
timbul keraguan akan huruf pertamanya. Dan selalu terpakai nama
wanita untuk ini. Orang Amerika cenderung menamakan segala yang
ganas dan raksasa dengan nama wanita. Atau mungkin ada anggapan
bahwa sifat angin yang sukar diramal dan amukan itu sesuai
dengan sifat wanita.
Sistim klasifikasi ini kemudian diadoptir oleh Organisasi
Meteorologi Sedunia (WMO) yang berpusat di Jenewa, Swiss, dan
merupakan suatu badan PBB. Atas usul badan meteorologi AS tahun
ini, WMO memperkaya lagi daftar klasisifikasi angin topan dengan
nama pria. Maka bagi topan yang dari wilayah aribean tahun
1979, misalnya dihiasi nama seperti Ana, Bob, Claudette, David,
Elena, frederic dan sebagainya. Sedang topan yang di wilayah
Pasifik Timur didaftar dengan Andres, Blanca, Carlos, Dolores
dan seterusnya.
Angin topan merupakan ciri daerah tropis, namun ia bukan lazim.
Dibanding dengan jumlah "benih" yang setiap tahun terbentuk,
relatif sedikit yang mencapai "kedewasaan" sebagai angin topan.
Dan ini memang masih merupakan pertanyaan yang belum terjawab
bagi para ahli meteorologi. Rata-rata setahun terbentuk 30
sampai 80 buah angln topan.
Bahaya topan terjadi karena angin yang melebihi kecepatan 100 km
perjam tapi sering orang tertipu karena menyangka angin
sudah reda. Ini disebabkan inti topan iu keadaannya sangat
tenang, yang mungkin,disusul oleh periode anin berikutnya yang
bertiup dengan arah berlawanan. Topan selalu disertai hujan
deras dan gelombang pasang.
Topan yang amat dahsyat melanda Kalkutta di India pada tahun
1717. Korban ketika itu mencapai 300 000 orang. Gelombang air
pasang yang terjadi mencapai ketinggian 12 meter.
Chittagong di Bangla Desh sering dilandanya. Dalam tahun 1876
angin topan di wilayah itu membunuh 100.000 lebih. Tapi yang
paling hebat terjadi di situ dalam tahun 1970 dengan korban
sampai 500.000.
Kota pelabuhan Haiphong di Vietnam pada tahun 1881 mengalami
serangan angin topan yang membunuh sampai 300.000. Saat ini
korban jiwa akibat angin topan sudah bisa dibatasi dengan cara
pengawasan dan penerangan yang meluas. Namun kerugian material
masih akan besar. Pernah kerugian mencapai $ 1,5 milyar dalam
tahun 1965 ketika New Orleans di AS dilanda angin topan.
Berbagai percobaan sudah dilakukan untuk menjinakkan angin topan
ini dan memutuskan rantai hidupnya. Tapi sampai sekarang
hasilnya belum memuaskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini