SETELAH menempuh jarak hampir 1.350 km, balon itu dalam rencana
penerbangan keliling dunia mendadak turun di sebuah ladang
gandum. Ratusan petani menyaksikan benda aneh itu mendarat di
Desa Rakshipur, negara bagian Haryana, 150 km dari ibukota
India, New Delhi. Tingginya sebanding dengan gedung bertingkat
23 dan bentuknya mirip ubur-ubur raksasa berekor panjang. Kedua
penumpangnya --Maxie Anderson, 46 tahun dan Don Ida, 47 tahun --
selamat. Mereka bergegas keluar dari kendaraan di bawah balon
kempes yang masih dihuai angin.
Lebih 19 jam sebelumnya balon yang bernama Jules Verne --
menghormati penulis tersohor bangsa Prancis -- mengudara dari
lembah Al Fayyum dekat kota Luxor, Mesir. "Saya pilih bertolak
dari Mesir supaya bisa menyaksikan Sungai Nil dan piramida,"
ucap Anderson ketika itu. Tapi juga buku fiksi ilmiah karangan
Jules Verne, Cinq Semaines en Ballon (5 pekan dalam balon)
mengilhami keputusan itu. Buku itu mengisahkan petualangan 3
orang yang melintasi lembah Afrika dengan balon, hendak mencari
hulu Sungai Nil.
Semula Anderson dan Ida hendak berangkat 8 Februari, hari lahir
Jules Verne 153 tahun lalu. Namun arus angin ketika itu diduga
akan membawa penerbangan itu melintasi wilayah Iran. Negara itu
menolak memberi izin untuk itu. Rencana itu terpaksa ditunda dan
mereka lepas landas 12 Februari.
Ketika melayang dengan kecepatan ekitar 80 km per jam pada
ketinggian hampir 6.000 m di atas Arab Saudi, baIon itu robek.
"Penerbangan keliling dunia itu mungkin terpaksa dibatalkan,"
ucap Jim Mitchel ketika itu. Mitchel, yang menjaga stasiun
pengamat perjalanan balon itu di Bedford, Massachussets, AS,
meramalkan kedua pengendara balon itu mungkin 14 Februari
mendarat di India. Ternyata ramalannya tepat.
Menurut rencana semula, balon ini mengikuti jalur sebelah
selatan Pegunungan Himalaya dan melintasi daratan Cina di
bagian tenggara. Arus angin kencang di daerah itu akan
melontarkannyae atas Samudera Pasifik sekitar Jepang.
Selanjutnya melalui Kepulauan Aleutian ia direncanakan
menemukan Benua Amerika di Kanada. Perjalanan selanjutnya
termasuk gampang. "Saya yakin bisa terbang kembali ke Mesir atau
ke suatu tempat di garis lintang yang sama," ucap Anderson.
Bagi Anderson penerbangan jauh dengan balon bukan pengalaman
baru. Tahun lalu ia bersama putranya, Kris Anderson, 23 tahun,
berhasil melintasi daratan Amerika Serikat dengan balon bernama
Kitty Hawk. Mereka bertolak dari San Fransisco, California.
Setelah menempuh 5.500 kg (jarak langsung 4.500 km) selama 4«
hari, mereka mendarat di Ste. Felecite, pantai timur Kanada. FAI
(Federation Aeronautique Internationale) mengakuinya sebagai
penerbangan lintas benua yang pertama dengan balon.
Tahun 1978, Anderson bersama Ben Abruzzo dan Larry Newman,
menyeberangi Samudera Atlantik dengan balon bernama Double Eagle
II. Jarak 5.000 km lebih antara pantai timur AS dan Prancis
mereka tempuh dalam waktu 6 hari. Peristiwa ini menciptakan dua
rekor sekaligus yang diakui FAI. Yaitu penerbangan lintas
Atlantik dengan balon yang pertama dan penerbangan balon yang
terlama dengan waktu 137 jam, 5 menit dan 50 detik.
FAI merupakan badan yang memberi pengakuan atas semua rekor
penerbangan di udara maupun ruang angkasa. Badln itu dibentuk
tahun 1905 dan berkedudukan di Paris, Prancis. Secara tepat
jarak keliling bumi ialah jarak melalui dua titik yang bertolak
belakan di bola bumi yang panjangnya 40.007 km. Tapi FAI
mengakui setiap penerbangan yang kembali mendarat di tempat
bertolak semula --setelah menempuh lintas keliling sepanjang
Garis Balik Sartan yang berjarak 36.786,5 km -- sebagai
penerbangan keliling dunia.
Rekan Anderson, Don Ida, juga berpengalaman. Ketika Anderson
bersama Kris melintasi daratan Amerika Serikat tahun lalu, Ida
termasuk tim 16 orang yang mendukung penerbangan itu di
daratan. Sementara Ben Abruzzo -- rekan Anderson pada
penerbangan lintas Atlantik tahun 1978 -- akan memimpin tim 4
orang yang hendak berkeliling dunia dengan balon bernama Double
Ellgle V. Abruzzo merencanakan bertolak awal Maret dari
Nagashima di Jepang, melintasi Samudera Pasifik dan daratan
Amerika. Dari pantai timur Amerika ia hendak menyeberang ke
Eropa dengan pesawat terbang dan baru berangkat dengan balon
lagi dari Prancis. Soalnya ialah lintasan Atlantik sudah pernah
ia lakukan hingga tahap ini ia anggap tidak diperlukan lagi. Ia
yakin memenangkan rekor penerbangan keliling dunia.
Innovation
Satu tim penerbangan balon dari Inggris hendak menandingi
Anderson dalam penerbangan keliling dunia. Tim 4 orang -- Don
Cameron, Peter Bohanna, Geoff Green dan Leo Dickinson -- yakin
bakal meraih rekor baru. Seperti Anderson, Don Cameron
merencanakan suatu penerbangan non-stop dengan balonnya yang
bernama Innovation. Balon itu dua kali lebih tinggi dari Jules
Verne dan memuat sebanyak 2.300 m3 gas helium. Seluruh peranti
apung itu berbobot sekitar 10 ton pada saat tinggal landas dan
seluruh proyek itu menelan biaya sekitar Å“ 25.000 (Rp 36,25
milyar).
Menurut perhitungan tim Cameron, perjalanan 36.000 km lebih itu
makan waktu sekitar 20 hari. Balonnya akan bertolak dari
Hongkong, melintasi Samudera Pasifik. Jika tidak berhasil
keliling dunia, Cameron berharap minimal punya rekor melintasi
Pasifik. Ketika bertanding dengan Anderson melintasi Samudera
Atlantik, Cameron gagal dan cemplung di laut 160 km lepas
pantai Prancis. "Kekecewaan itu tak ingin kualami kedua kali,"
ucap Cameron.
Anderson dan Ida belum putus asa? Pekan lalu mereka bersama
balon yang kandas di India itu diterbangkan kembali ke New
Mexico, AS, pusat mereka. "Di sini kami timbang-timbang dulu,"
ucap Ida. "Semua ini perjalanan dan peralatan yang amat mahal."
Tapi Anderson lebih optimistis. "Kami pasti berangkat lagi,"
katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini