Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Mau seperti fiksi jules verne

Lomba keliling dunia dengan balon, maxie anderson dan don ida dari a.s dengan balonnya yang bernama jules verne mencobanya tapi gagal, dua tim lagi akan mencoba. (ling)

28 Februari 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH menempuh jarak hampir 1.350 km, balon itu dalam rencana penerbangan keliling dunia mendadak turun di sebuah ladang gandum. Ratusan petani menyaksikan benda aneh itu mendarat di Desa Rakshipur, negara bagian Haryana, 150 km dari ibukota India, New Delhi. Tingginya sebanding dengan gedung bertingkat 23 dan bentuknya mirip ubur-ubur raksasa berekor panjang. Kedua penumpangnya --Maxie Anderson, 46 tahun dan Don Ida, 47 tahun -- selamat. Mereka bergegas keluar dari kendaraan di bawah balon kempes yang masih dihuai angin. Lebih 19 jam sebelumnya balon yang bernama Jules Verne -- menghormati penulis tersohor bangsa Prancis -- mengudara dari lembah Al Fayyum dekat kota Luxor, Mesir. "Saya pilih bertolak dari Mesir supaya bisa menyaksikan Sungai Nil dan piramida," ucap Anderson ketika itu. Tapi juga buku fiksi ilmiah karangan Jules Verne, Cinq Semaines en Ballon (5 pekan dalam balon) mengilhami keputusan itu. Buku itu mengisahkan petualangan 3 orang yang melintasi lembah Afrika dengan balon, hendak mencari hulu Sungai Nil. Semula Anderson dan Ida hendak berangkat 8 Februari, hari lahir Jules Verne 153 tahun lalu. Namun arus angin ketika itu diduga akan membawa penerbangan itu melintasi wilayah Iran. Negara itu menolak memberi izin untuk itu. Rencana itu terpaksa ditunda dan mereka lepas landas 12 Februari. Ketika melayang dengan kecepatan ekitar 80 km per jam pada ketinggian hampir 6.000 m di atas Arab Saudi, baIon itu robek. "Penerbangan keliling dunia itu mungkin terpaksa dibatalkan," ucap Jim Mitchel ketika itu. Mitchel, yang menjaga stasiun pengamat perjalanan balon itu di Bedford, Massachussets, AS, meramalkan kedua pengendara balon itu mungkin 14 Februari mendarat di India. Ternyata ramalannya tepat. Menurut rencana semula, balon ini mengikuti jalur sebelah selatan Pegunungan Himalaya dan melintasi daratan Cina di bagian tenggara. Arus angin kencang di daerah itu akan melontarkannyae atas Samudera Pasifik sekitar Jepang. Selanjutnya melalui Kepulauan Aleutian ia direncanakan menemukan Benua Amerika di Kanada. Perjalanan selanjutnya termasuk gampang. "Saya yakin bisa terbang kembali ke Mesir atau ke suatu tempat di garis lintang yang sama," ucap Anderson. Bagi Anderson penerbangan jauh dengan balon bukan pengalaman baru. Tahun lalu ia bersama putranya, Kris Anderson, 23 tahun, berhasil melintasi daratan Amerika Serikat dengan balon bernama Kitty Hawk. Mereka bertolak dari San Fransisco, California. Setelah menempuh 5.500 kg (jarak langsung 4.500 km) selama 4« hari, mereka mendarat di Ste. Felecite, pantai timur Kanada. FAI (Federation Aeronautique Internationale) mengakuinya sebagai penerbangan lintas benua yang pertama dengan balon. Tahun 1978, Anderson bersama Ben Abruzzo dan Larry Newman, menyeberangi Samudera Atlantik dengan balon bernama Double Eagle II. Jarak 5.000 km lebih antara pantai timur AS dan Prancis mereka tempuh dalam waktu 6 hari. Peristiwa ini menciptakan dua rekor sekaligus yang diakui FAI. Yaitu penerbangan lintas Atlantik dengan balon yang pertama dan penerbangan balon yang terlama dengan waktu 137 jam, 5 menit dan 50 detik. FAI merupakan badan yang memberi pengakuan atas semua rekor penerbangan di udara maupun ruang angkasa. Badln itu dibentuk tahun 1905 dan berkedudukan di Paris, Prancis. Secara tepat jarak keliling bumi ialah jarak melalui dua titik yang bertolak belakan di bola bumi yang panjangnya 40.007 km. Tapi FAI mengakui setiap penerbangan yang kembali mendarat di tempat bertolak semula --setelah menempuh lintas keliling sepanjang Garis Balik Sartan yang berjarak 36.786,5 km -- sebagai penerbangan keliling dunia. Rekan Anderson, Don Ida, juga berpengalaman. Ketika Anderson bersama Kris melintasi daratan Amerika Serikat tahun lalu, Ida termasuk tim 16 orang yang mendukung penerbangan itu di daratan. Sementara Ben Abruzzo -- rekan Anderson pada penerbangan lintas Atlantik tahun 1978 -- akan memimpin tim 4 orang yang hendak berkeliling dunia dengan balon bernama Double Ellgle V. Abruzzo merencanakan bertolak awal Maret dari Nagashima di Jepang, melintasi Samudera Pasifik dan daratan Amerika. Dari pantai timur Amerika ia hendak menyeberang ke Eropa dengan pesawat terbang dan baru berangkat dengan balon lagi dari Prancis. Soalnya ialah lintasan Atlantik sudah pernah ia lakukan hingga tahap ini ia anggap tidak diperlukan lagi. Ia yakin memenangkan rekor penerbangan keliling dunia. Innovation Satu tim penerbangan balon dari Inggris hendak menandingi Anderson dalam penerbangan keliling dunia. Tim 4 orang -- Don Cameron, Peter Bohanna, Geoff Green dan Leo Dickinson -- yakin bakal meraih rekor baru. Seperti Anderson, Don Cameron merencanakan suatu penerbangan non-stop dengan balonnya yang bernama Innovation. Balon itu dua kali lebih tinggi dari Jules Verne dan memuat sebanyak 2.300 m3 gas helium. Seluruh peranti apung itu berbobot sekitar 10 ton pada saat tinggal landas dan seluruh proyek itu menelan biaya sekitar œ 25.000 (Rp 36,25 milyar). Menurut perhitungan tim Cameron, perjalanan 36.000 km lebih itu makan waktu sekitar 20 hari. Balonnya akan bertolak dari Hongkong, melintasi Samudera Pasifik. Jika tidak berhasil keliling dunia, Cameron berharap minimal punya rekor melintasi Pasifik. Ketika bertanding dengan Anderson melintasi Samudera Atlantik, Cameron gagal dan cemplung di laut 160 km lepas pantai Prancis. "Kekecewaan itu tak ingin kualami kedua kali," ucap Cameron. Anderson dan Ida belum putus asa? Pekan lalu mereka bersama balon yang kandas di India itu diterbangkan kembali ke New Mexico, AS, pusat mereka. "Di sini kami timbang-timbang dulu," ucap Ida. "Semua ini perjalanan dan peralatan yang amat mahal." Tapi Anderson lebih optimistis. "Kami pasti berangkat lagi," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus