Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 7 - 8 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG Samuel R. Adiprabowo mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru bagian timur, Samudra Hindia selatan Banten, perairan utara Papua, Samudra Pasifik utara Papua," kata Samuel melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Mei 2024.
Menurut Samuel, kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Simeulue - Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu - Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Barat Sumatra, perairan selatan Jawa - Bali - Lombok - NTT, Laut Arafuru, Laut Arafuru bagian timur Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Aru, perairan utara Biak, perairan utara Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat - Papua.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucapnya.