Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumatera Selatan dan ratusan siswa membersihkan sampah di Pasar Induk Jakabaring, Palembang, dalam rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional. Kegiatan itu diadakan berbarengan dengan edukasi soal pengelolaan sampah, serta penaburan eco enzim di bantaran anak sungai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perwakilan DLHP bergerak bersama bersama siswa SMA Negeri Sumatera Selatan pada hari ini, Selasa, 18 Februari 2025, untuk memperingati Hari Peringatan Sampah Nasional pada 21 Februari nanti. Abim, salah satu siswa kelas 11 SMA Negeri Sumsel, mengatakan kegiatan tersebut membentuk kebiasaan baik mengenai kebersihan lingkungan, serta pengelolaan sampah bernilai ekonomis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami bisa tahu bagaimana cara mengelola sampah yang benar dengan tiga tahapan, yaitu reduce, reuse dan recylce. Bisa memikirkan nilai ekonomisnya juga," katanya saat ditemui Tempo dalam kegiatan tersebut.
Menurut Abim, edukasi yang diajarkan DLHP bisa dibagikan kepada orang lain, terutama di lingkungan tempat tinggalnya. “Saat melihat sampah, saya bisa memikirkan dampak ke lingkungan ke depannya," ucap dia.
Sampah-sampah yang dikumpulkan oleh para siswa akan ditimbang. Dengan pendampingan guru, sampah yang dianggap bernilai ekonomis akan diolah kembali di sekolah.
Kepala DLHP Sumatera Selatan Herdi Apriansyah mengatakan kegiatan bersih-bersih pasar merupakan arahan nasional. Edukasi pengelolaan sampah ini memang menyasar pada generasi Z. "Kita berharap edukasi ini bisa menjadi bekal dalam menjalani hidup bersih dan membentuk pola pikir tentang sampah," ucapnya.
Kegiatan Hari Peduli Sampah itu sejalan dengan program Sekolah Adiwiyata yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)—sebelum dipecah menjadi dua kementerian pada saat ini. Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang menerapkan pola hidup peduli lingkungan dan menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah sebagai tempat kegiatan pembelajaran.
Pada awal Oktober 2024, menjelang pergantian pemerintahan, KLHK sempat memberikan penghargaan Adiwiyata kepada 720 sekolah. Sebanyak 208 sekolah dari jumlah itu disebut Adiwiyata Mandiri dan 512 sisanya merupakan Sekolah Adiwiyata Nasional.