Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Satu dari lima bibit pohon mangrove yang diberkati Paus Fransiskus saat berkunjung ke Jakarta pada awal September lalu ditanam pada hari ini, Kamis 19 Desember 2024. Lokasi yang dipilih adalah Pantai Romantis, Desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penanaman bibit pohon itu dilakukan Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni. "Sebagai simbol dari lima sila dari Pancasila, pohon mangrove tersebut ditanam di Jakarta, Bali, Sumatera Utara, NTT, dan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ujar Agus mengungkapkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Pantai Romantis, Agus berjanji penanaman pohon akan terus dilakukan di wilayah yang dipimpinnya. Hal itu, kata dia, merupakan komitmen pemerintah dalam melestarikan lingkungan.
“Jadi penanaman mangrove ini selain melestarikan lingkungan, melindungi daratan, juga bisa menyejahterakan masyarakat dengan wisata mangrove dan lain sebagainya," kata dia.
Agus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut andil dalam menggalakkan gerakan tanam pohon tersebut. Dengan begitu, dia menambahkan, upaya mewujudkan lingkungan yang lestari bisa lebih mudah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumatera Utara Yuliani Siregar mengatakan kegiatan ini dalam rangkaian memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia tingkat Provinsi Sumatera Utara 2024. “Inilah wujud hutan lestari dan masyarakat sejahtera,” ujar Yuli.
Dia menjelaskan, bibit mangrove yang diberkati Paus Fransiskus bergabung di antra kawasan mangorove seluas 20,8 hektare. Kawasan itu dikelola oleh kelompok tani dengan tata kelola perhutanan sosial.
Sebagai informasi, luas hutan mangrove di Sumatera Utara sekitar 100 ribu hektare, dengan kondisi eksisting sekitar separuhnya saja. Menurut Yuli, banyak lahan mangrove yang diduduki masyarakat untuk berbagai peruntukan.
“Ada perambahan, untuk tambak, untuk lain sebagainya. Itulah yang dicari solusinya salah satunya kami bentuk kelompok tani untuk menjaga dan mengelola hutan mangrove tersebut,” kata dia.