Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Semalam Fenomena Purnama Stroberi, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Purnama Stroberi Super atau Full Strawberry Supermoon terjadi pada Selasa 14 Juni 2022 pada pukul 18.51 WIB. Apa penyebabnya?

15 Juni 2022 | 15.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Fenomena bulan purnama penuh stroberi terlihat dari langit di Depok, Jawa Barat, Rabu 15 Juni 2022. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut supermoon sebagai fenomena ketika bulan purnama berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi (apsis/perigee), dan nama Supermoon Stroberi berasal dari masyarakat suku asli Amerika Algonquin di AS timur laut dan Kanada Timur yang mengacu pada waktu panen stroberi. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Purnama Stroberi Super atau Full Strawberry Supermoon terjadi pada Selasa 14 Juni 2022 pada pukul 18.51 WIB atau 19.51 WITA atau 20.51 WIT dan pada jarak 357.368 km. Apakah yang dimaksud dengan Purnama Stroberi tersebut? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bulan Purnama yang terjadi pada 14 Juni 2022 dikenal sebagai Purnama Stroberi karena orbitnya sangat dekat dengan Bumi. Bulan ini juga disebut dengan Supermoon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari darilaut.id mitra Teras.id, Purnama Stroberi merupakan bulan purnama yang terjadi ketika berada paling dekat dengan Bumi atu yang dikenal sebagai perigee. Bulan ini terjadi ketika pusat Bulan kurang dari 360.000 kilometer atau sekitar 223.694 mil dari pusat Bumi. 

Asal Mula Purnama Stroberi

Dikutip dari almanac.com, nama bulan purnama yang digunakan oleh The Old Farmer's Almanak berasal dari beberapa tempat, termasuk penduduk asli Amerika, Amerika Kolonial, dan Eropa. Berdasarkan sejarahnya, nama bulan ini digunakan untuk melacak musim. 

Pada dasarnya tampak merah, namun bukan itu alasan mengapa fenomena tersebut dinamakan Purnama Stroberi atau Bulan Purnama Strawberry. Meskipun nama bulan ini ialah bulan stroberi, namun tidak ada hubungannya dengan warna atau penampilan Bulan. Bulan biasanya tampak kemerahan ketika dekat dengan cakrawala karena sinar cahaya harus melewati lapisan atmosfer yang paling padat. Sebutan purnama stroberi biasanya berkaitan dengan waktu dalam satu tahun, saat buah beri matang. Intinya, fenomena bulan ini muncul menandakan waktu buah beri matang. 

Untuk melihat Purnama Stroberi Anda harus melihat waktu terbit dan terbenamnya bulan di lokasi Anda. Bulan ini dapat terlihat hingga 7 persen lebih besar dari Bulan Purnama biasanya dan terlihat 14 persen lebih besar, serta 30 persen lebih terang daripada Micromoon.

Diketahui, fenomena Purnama Stroberi ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013, sehingga dapat dikatakan cukup langka karena terjadi setiap 9 tahun sekali.

Bulan muncul penuh pada hari-hari sebelum dan sesudah waktu bulan purnama yang tepat. Jadi jika cuaca tidak mendukung pada hari itu atau Anda melewatkan bulan pada 14 Juni, Anda masih bisa melihat dan menikmati pemandangan spektakuler pada hari berikutnya.

Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, mengingatkan agar mewaspadai gaya pasang laut saat Purnama Stroberi Super. Seperti pada fase bulan baru pada umumnya, Purnama Stroberi Super, dapat menimbulkan laut pasang yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya. 

RINDI ARISKA 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus